Soloraya
Sabtu, 19 September 2015 - 11:15 WIB

INFRASRUKTUR SOLO : Fondasi Kali Pepe 80% Rusak, Pengerukan Sedimen Terhambat

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perahu wisata di Kali Pepe, Solo, terbengkalai, Senin (16/3/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo ini terkait fondasi Kali Pepe yang dalam kondisi rusak.

Solopos.com, SOLO — Sekitar 80% fondasi Kali Pepe yang melintasi Kota Solo tidak dalam kondisi prima. Hal tersebut dinilai menghambat program pengerukan sedimentasi untuk normalisasi sungai.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo, Arif Nurhadi, menjelaskan saat ini fondasi Kali Pepe yang melintasi Kota Bengawan butuh penguatan.

“Ada sekitar 80% yang butuh penguatan. Kondisinya saat ini mayoritas sudah nggandul [di atas dasar sungai],” bebernya ketika dijumpai wartawan di kantornya, Jumat (18/9/2015) siang.

Advertisement

“Ada sekitar 80% yang butuh penguatan. Kondisinya saat ini mayoritas sudah nggandul [di atas dasar sungai],” bebernya ketika dijumpai wartawan di kantornya, Jumat (18/9/2015) siang.

Arif menuturkan dampak kritisnya kondisi fondasi kali yang tak kunjung diperbaiki berpotensi menimbulkan kerugian yang lebih besar saat musim penghujan tiba.

Lebih lanjut Arif menerangkan DPU Kota Solo tidak bisa memperbaiki fondasi sungai lantaran kewenangannya masuk di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Advertisement

Menurut Arif, pihaknya hanya bisa mengeruk sedimentasi Kali Pepe maksimal dengan kedalaman satu meter.

“Dalam kondisi [fondasi] normal, pengerukan kali bisa 1,5 meter lebih. Saat ini pembangunan fondasi beton bertulang di dasar kali mendesak dilakukan,” kata dia.

Selain menghambat normalisasi kali, dampak kritisnya kondisi fondasi Kali Pepe juga membuat wacana pemerintah menggulirkan program wisata Kali Pepe kian sulit terealisasi.

Advertisement

“Wisata air itu butuh banyak air. Kalau sungai tidak dikeruk, alirannya tidak bisa dipakai. Seperti uji coba saat Imlek lalu, saat spillway hilir ditutup, air menggenang di wilayah Gandekan. Begitu spillway Gandekan gantian ditutup, airnya dari kawasan Gandekan tidak bisa mengalir dan meluap. Ini memang butuh kajian lagi dengan banyak pihak,” jelasnya.

Sementara itu, saat ini DPU Kota Solo sedang memperbaiki talut ambol sepanjang 20 meter di dua titik Kali Pepe. Pembangunan tersebut masuk dalam proyek pemeliharaan dan pembanggunan delapan paket drainase yang digelontor APBD senilai Rp6 miliar.

Secara terpisah, Pejabat Humas BBWSBS, Sukoco, mengatakan pihaknya belum menerima laporan dari DPU Kota Solo terkait kondisi fondasi Kali Pepe yang memasuki fase kritis.

Advertisement

“Tahun ini tidak ada rencana perbaikan ke sana. Proyek kami yang tersebar dari Wonogiri sampai Gresik fokus menyasar yang sudah mendesak diperbaiki,” katanya ketika dihubungi, Jumat sore.

Sukoco menyebutkan dalam waktu dekat pihaknya akan mengecek kondisi fondasi Kali Pepe yang melintasi Kota Solo. “Sebentar lagi kami ada program bersih kali bersama BPBD Solo. Kesempatan tersebut akan kami manfaatkan untuk mengecek kondisi fondasi,” tutup dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif