Soloraya
Sabtu, 19 September 2015 - 11:00 WIB

IDULADHA 2015 : Dispertan Klaten Cek Hewan Kurban di Pedagang Dadakan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dari Bidang Peternakan Dinas Pertanian Klaten mengecek kondisi kambing yang dijual di Pasar Plembon, Klaten Utara, Klaten, Jumat (18/9/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Iduladha 2015 tinggal menghitung hari. Dispertan Klaten memperketat pengawan hewan kurban.

Solopos.com, KLATEN – Petugas dari Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten memperketat pengawasan kesehatan hewan ternak menjelang Iduladha 2015. Tak hanya menyisir sejumlah pasar, mereka juga mengecek ke pedagang ternak dadakan yang biasa berjualan di tepi jalan.

Advertisement

Kabid Peternakan Dispertan Klaten, Sri Muryani, menjelaskan tim dibentuk guna melakukan pengawasan ternak ke pasar hewan serta pengepul.

“Pemantauan ke masjid yang jumlah pemotongan banyak selama ada permintaan dari takmir. Memang kalau dilihat dari luar kondisinya bagus. Tetapi, ketika dipotong bisa jadi ditemukan sapi dengan hati mengandung cacing serta telurnya,” ungkap dia saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (18/9/2015).

Advertisement

“Pemantauan ke masjid yang jumlah pemotongan banyak selama ada permintaan dari takmir. Memang kalau dilihat dari luar kondisinya bagus. Tetapi, ketika dipotong bisa jadi ditemukan sapi dengan hati mengandung cacing serta telurnya,” ungkap dia saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (18/9/2015).

Berdasarkan data di Bidang Peternakan, pada 2014 lalu jumlah hewan kurban yakni sapi 6.588 ekor, domba 3.411 ekor, serta kambing 10.977 ekor. Diperkirakan, jumlah hewan kurban tahun ini menurun.

“Mungkin tahun ini jumlah hewan kurban menurun karena harga sapi mahal serta kondisi perekonomian juga sedang tidak bagus,” urai dia.

Advertisement

“Di Klaten ada lima UPT Dispertan. Nanti tim di setiap UPT tentu melakukan pemantauan di wilayah masing-masing termasuk ke pedagang dadakan. Itu perlu perhatian lebih karena biasanya mendatangkan hewan ternak dari luar daerah,” kata dia.

Sementara itu, saat pemeriksaan hewan di Pasar Plembon, Klaten Utara, petugas menemukan beberapa kambing yang dijual pedagang menderita scabies atau kudis. Selain itu, sejumlah ternak juga diduga menderita cacingan.

“Tadi ada yang mengalami scabies langsung kami semprotkan obat agar segera sembuh. Beberapa ada yang seperti cacingan. Tetapi, kami tidak tahu itu nanti dijual untuk kurban atau dipelihara. Kami sudah minta ke pemilik untuk segera memberi obat cacing,” ungkapnya.

Advertisement

Sejumlah pedagang mengeluhkan penurunan jumlah pembeli hewan kurban tahun ini. Pasalnya, harga kambing dan sapi pada Iduladha kali ini lebih mahal dibanding 2014. Harga satu ekor sapi pada 2014 lalu berkisar Rp16 juta. Sementara, harga sapi tahun ini mencapai Rp17 juta/ekor.

Turunnya jumlah pembelian hewan kurban juga dialami para pedagang kambing. Salah satu pedagang kambing di Pasar Plembon, Sutrisno, mengatakan kambing yang ia jual baru laku sekitar tiga ekor selama dua pekan terakhir.

Kondisi itu berbeda dibanding tahun sebelumnya dengan jumlah kambing yang dijual mencapai 15 ekor.

Advertisement

“Tahun ini pembeli agak sepi. Mungkin banyak yang kurban sapi. Memang harganya lebih mahal tahun ini. Saat ini sekitar Rp2,2 juta/ekor,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif