SOLOPOS.COM - Wisatawan berfoto bersama di Pura Mangkunegaran, Solo, Rabu (22/7/2015). (/JIBI/Solopos/Dok.)
Wisata Solo, meski terjadi pelemahan rupiah, Pemkot optimistis bisa meraih 40.000 wisatawan mancanegara.
Solopos.com, SOLO--Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditargetkan bisa mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo pun memanfaatkan momen tersebut dengan membidik 40.000 wisman berkunjung ke Kota Bengawan sepanjang 2015.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Eny Tyasni S., optimistis mampu melampaui target jumlah wisman tersebut.
“Jumlah wisman sebenarnya tidak ada masalah karena semakin rupiah terpuruk, duit mereka [dolar] akan semakin berharga dan kami optimis tercapai,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di Solo Square Mal, Jumat (18/9/2015).
Eny mengungkapkan target tersebut lebih banyak ketimbang 2014. Tercatat, tahun lalu Disbudpar menargetkan 35.000 wisman masuk ke Solo. Sedangkan, wisman yang masuk ke Solo jumlahnya menembus 44.000-an turis. Wisman dari Malaysia dan Tiongkok menjadi negara terbanyak yang mengunjungi Kota Solo.
Menurutnya, Juli hingga September merupakan high season kunjungan wisman ke Solo.
“Kunjungan wisman memiliki musim sendiri, Juli, Agustus, dan September ini merupakan high season. Mereka melakukan one day trip mayoritas dari Jogja, Prambanan, Borobudur, dan Bromo. Di Solo, mereka berkeliling untuk makan dan membeli suvenir,” urainya.
Sementara itu, pada tahun ini Disbudpar membidik empat juta wisatawan lokal ke Kota Bengawan. Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang tahun lalu yang hanya tiga juta orang. Sementara, realisasi yang dicapai tahun lalu mencapai 4,15 juta wisatawan lokal.