Soloraya
Rabu, 16 September 2015 - 12:15 WIB

INFRASTRUKTUR KLATEN : Rp7,4 Miliar Digelontorkan untuk Merenovasi 4 Jembatan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja merenovasi jembatan di Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten. Jembatan itu menjadi satu di antara empat jembatan di Klaten yang direnovasi. Foto diambil Selasa (15/9/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Klaten ini terkait renovasi 4 jembatan.

Solopos.com, KLATEN – Empat jembatan di wilayah Klaten mulai direnovasi dan ditargetkan rampung pada pertengahan Desember mendatang.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun, jembatan yang direnovasi berada di Buntalan, Kelurahan Klaten, serta Jembatan Jalen, Kecamatan Bayat. Ketiga jembatan itu direnovasi dengan biaya dari APBD Klaten dengan total dana sekitar Rp5 miliar.

Selain itu, terdapat Jembatan Bentangan yang berada di Kecamatan Tulung dengan renovasi dibiayai Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Tengah senilai Rp2,4 miliar.

Kabid Bina Marga DPU dan ESDM Klaten, Sumarno, menjelaskan renovasi jembatan dilakukan lantaran kondisi jembatan mulai rusak akibat faktor umur. Selain itu, renovasi untuk memperlebar jembatan.

Advertisement

“Jembatan Jalen, jembatan di Buntalan, dan Bentangan itu jembatan tua. Selain itu, renovasi juga dimaksudkan untuk pelebaran jembatan karena kondisi arus lalu lintas yang padat seperti Jembatan di Kelurahan Klaten serta Jembatan Jalen,” jelas dia, Selasa (15/9/2015).

Sumarno menerangkan renovasi keempat jembatan sudah dimulai. Jembatan yang berada di Bayat bakal diperlebar serta dilengkapi trotoar. Trotoar dimaksudkan sebagai jalur pedestrian bagi warga setempat serta pedagang yang menuju ke pasar.

Sementara, jembatan yang direnovasi total yakni jembatan yang berada di Buntalan. Lantaran seluruh badan jembatan dibongkar, arus lalu lintas dialihkan. Terkait target, Sumarno mengatakan seluruh proyek renovasi jembatan rampung pada pertengahan Desember mendatang.

Advertisement

Salah satu warga Bayat, Arjo Sutikno, 84, menuturkan Jembatan Jalen merupakan bangunan lawas yang dibangun lebih dari 50 tahun lalu. Selama ini, Jembatan Jalen merupakan salah satu jembatan yang menjadi akses jalur utama di wilayah Kecamatan Bayat serta menjadi jalur alternatif ke sejumlah kabupaten.

“Banyak truk yang melintas seperti dari Wonogiri dan Sukoharjo yang menuju ke Jogja. Ini menjadi jalur alternatif. Selama ini karena kondisi jembatan yang sempit ya lewatnya harus bergantian dari kedua sisinya,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif