News
Selasa, 15 September 2015 - 18:20 WIB

KULIAH UMUM : Ganjar Pranowo Ajarkan Nasionalisme Mahasiswa Baru UST

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo saat meberikan kuliah perdana Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa di Jogja Expo Center, Senin (14/9/2015). (Harian Jogja/Joko Nugroho)

Kuliah umum untuk mahasiswa baru UST menghadirkan narasumber Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Harianjogja.com, BANTUL – Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Jogja menggelar kuliah perdana yang diikuti 1900 mahasiswa baru S1 di Jogja Expo Center, Senin (14/9/2015). Acara ini bertajuk “Tertib dan Disiplin Menuju Insan Bermartabat dan Berkarakter”.

Advertisement

Ketua Panitia Kuliah Perdana, Widodo Budhi mengatakan tema ini dipilih untuk mengingatkan mahasiswa baru tujuan mereka. Bahwa tidak hanya harus pandai namun harus bersopan santun dan berkarakter Indonesia.

“Kali ini pengenalan ajaran Ki Hajar Dewantara. Ajaran-ajaran itu kami berikan sebagai spirit bagi mahasiswa baru agar lebih memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menjadi dasar berdirinya perguruan tinggi ini,” kata Widodo disela-sela acara.

Widodo menambahkan, materi yang diberikan pada kuliah perdana ini meliputi manusia berkarakter, pembelajaran di perguruan tinggi dan nasionalisme. Nasionalisme ini akan disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Advertisement

“Kami mengundang pak Ganjar untuk menerangkan masalah nasionalisme. Ganjar itu sangat anak muda jadi saya harapkan bisa lebih ditangkap mahasiswa baru ulasan tentang nasionalisme ini,” kata Widodo.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sendiri awalnya menjelaskan nasionalisme dimulai dari sejarah berdirinya Indonesia, yakni sumpah pemuda, kemerdekaan RI hingga masa reformasi. Menurutnya selama 70 tahun Indonesia merdeka masih ada beberapa yang belum dicapai, yakni penegakan hukum dan kasus korupsi.

“Makanya saya minta para pejabat tidak hanya bicara ketahanan pangan dan energy saja. Namun lebih dari itu, kami harus berdaulat untuk mencapai apa yang akan impikan. Tentu saja nanti berpengaruh pada kesimpulan, apa yang kami makan itu yang kami tanam dan masih banyak contoh lainnya,” jelas Ganjar.

Advertisement

Ganjar mengatakan saat ini dibutuhkan tiga kekuatan yang dia singkat ABG, yakni Akademisi, Bisnisman dan Government. Akademisi akan didorong untuk tidak hanya bergelut di perpustakaan tapi mengaplikasikan untuk masyarakat.

“Diharapkan nanti dari akademisi ini muncul ide kreatif yang bisa didanai bisnisman yang tertarik. Di sana akan muncul industri kecil baru sebagai penggerak kedaulatan ekonomi,” jelas Ganjar.

Salah satu mahasiswa baru dari Program Studi PKK, Sita mengaku kuliah perdana ini sangat menarik dan memotivasinya untuk memulai perkuliahan. Terlebih bisa bertatap langsung dengan Ganjar Pranowo.

“Saya dari NTT dan ingin menuntut ilmu di sini. Melihat kuliah perdana ini membuat saya semakin bersemangat. Saya ingin menempuh pendidikan dan lulus dalam waktu empat tahun,” jelas Sita.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif