Jogja
Selasa, 15 September 2015 - 10:20 WIB

KECELAKAAN BANTUL : Dua Hari, 2 Truk Terguling di Bokong Semar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kecelakaan Bantul terjadi di kawasan Bukit Bintang.

Harianjogja.com, BANTUL-Jalur Jl.Jogja-Wonosari, tepatnya di kawasan Bukit Bintang sepertinya kian menjadi momok bagi pengendara truk bermuatan tinggi. Terbukti, dalam rentang waktu 2 hari saja, sudah ada 2 truk terguling di jalur Bukit Bintang yang menanjak dan berkelok-kelok itu.

Advertisement

Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanitlakalantas) Polres Bantul Ipda Budi Harianto membenarkan, Senin (14/9/2015), sekitar pukul 12.00 WIB truk bernopol AB 8825 VB yang memuat kulit kacang terguling kawasan tersebut.

Kepada Harianjogja.com Budi menuturkan, truk yang dikendarai oleh Sri Waluyo, 56, warga Sawang, Jogonalan, Klaten itu melintas dengan kecepatan sedang dari arah Wonosari menuju Jogja. Saat melintas di tikungan tajam tepatnya di kawasan Bokong Semar, Dusun Plesetan, Kecamatan Piyungan, sopir kehilangan keseimbangan.

“Akibatnya, truk pun terguling dan muatannya yang berupa puluhan karung berisikan kulit kacang pun tumpah,” katanya.

Advertisement

Beruntung, saat kejadian, lalu lintas di kawasan Bokong Semar memang tengah lengang. Diperkirakannya, justru karena kondisi lalu lintas yang lengang itu, pengendara pun terkesan meremehkan kendali kendaraan.

Budi mengakui, kawasan Bokong Semar sendiri memang menjadi momok bagi para pengendara truk. Selain truk pengangkut kulit kacang itu, Minggu (13/9/2015) siang, sebuah truk bermuatan tebu juga mengalami hal yang sama. “Lokasinya ya tidak jauh dari lokasi yang sekarang,” imbuh Budi.

Ia menuturkan, kontur jalan di kawasan Bokong Semar memang terbilang sulit, terutama bagi kendaraan berat. Tikungan tajam dan turunan yang curam kerap membuat pengendara kehilangan keseimbangan.

Advertisement

Namun, ia membantah jika kawasan tersebut termasuk sebagai titik rawan lakalantas. Pasalnya, kondisi jalan di kawasan itu saat ini memang sudah cukup baik. Itulah sebabnya, jika banyak kecelakaan lalu lintas terjadi di titik tersebut, menurut Budi hal itu mutlak lantaran human error.

Menurutnya, para pengendara kerap tidak mengindahkan aturan terkait muatan. Ia menilai masih banyak truk dengan muatan yang melebihi kapasitas. Dengan kondisi jalan berkelak-kelok dan turunan yang curam, muatan yang melebihi kapasitas itu rentan membuat kendaraan oleng. “Jadi jangan salahkan jalannya,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif