Jateng
Selasa, 15 September 2015 - 04:50 WIB

BAHAN BAKAR MINYAK : Pertamina Kurangi Produksi Premium Secara Bertahap

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi BBM bersubsidi (JIBI/Solopos)

Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium menurut rencana akan dikurangi secara bertahap oleh Pertamina.

Kanalsemarang.com, CILACAP-Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) Rachmad Hardadi mengatakan Pertamina akan mengurangi produksi Premium RON 88 secara bertahap mulai 2018 atau setelah kilang Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) selesai dibangun.

Advertisement

“Insya Allah pada pekan kedua Oktober, sekitar 6 atau 8 Oktober nanti, kilang RFCC [Residual Fluid Catalytic Cracking] siap diresmikan oleh Presiden [Joko Widodo] dan sekaligus dicanangkan dimulainya pembangunan kilang PLBC atau Proyek Langit Biru Cilacap,” katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (14/9/2015).

Rachmad mengatakan hal itu kepada wartawan seusai meninjau kesiapan kilang RFCC di kompleks Pertamina Refinery Unit IV Cilacap menjelang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada awal Oktober 2015.

Ia memperkirakan bahwa proyek pembangunan kilang PLBC tersebut akan selesai pada pertengahan 2018.

Advertisement

“Pada saat pembangunan kilang PLBC selesai, maka seluruh gasolin yang keluar dari Cilacap [diproduksi Pertamina Refinery Unit IV Cilacap] itu seluruhnya adalah Pertamax dengan oktan minimum 92,” katanya.

Dengan demikian, kata dia, Pertamina RU IV Cilacap mulai pertengahan 2018 tidak lagi memroduksi Premium.

Saat ditanya apakah hal itu sebagai sinyal bahwa Premium akan dikurangi hingga akhirnya dihapuskan mengingat RU IV Cilacap memasok 60 persen kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Jawa dan 34 persen di Indonesia, dia mengakui jika produksi Premium akan dihilangkan namun secara bertahap.

Advertisement

Kendati dari RU IV Cilacap tidak lagi memroduksi Premium, dia mengatakan bahwa kilang-kilang lain seperti RU II Dumai, RU II Plaju-Sungai Gerong, dan RU V Balikpapan masih memroduksi gasolin beroktan 88 itu sebelum proyek Refining Development Masterplan Program (RDMP) selesai.

Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat tidak perlu khawatir bahwa diversifikasi produk tersebut tidak akan mengakibatkan Premium mendadak hilang dari pasaran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif