SOLOPOS.COM - Penataan stok beras di Gudang Bulog Sub Divisi Regional Malang-Pasuruan, Selasa (19/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)
Swasembada beras diprogramkan pemerintah Kaodim Sukoharjo mendukung program itu.
Solopos.com, SUKOHARJO – Kodim 0726/Sukoharjo berupaya membantu Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.
Komandan Kodim (Dandim) 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Riyanto, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (14/9/2015), mengatakan apabila ketahanan pangan kuat maka memiliki implikasi signifikan bagi kesejahteraan para petani.
“Ada dua anggota TNI yang disiagakan di gudang Bulog. Mereka bertugas mencatat jumlah beras asal petani yang masuk dan keluar, mana yang diterima mana yang ditolak,” kata dia.
Dia menambahkan bila program swasembada beras yang dicanangkan pemerintah tercapai otomatis akan menutup keran impor beras. Imbasnya, harga beras di tingkat petani naik.
Dia akan melakukan berbagai upaya untuk membantu Bulog mengejar target penyerapan beras petani. Salah satu upaya itu adalah melakukan pendekatan dengan kelompok tani dan pengusaha penggilingan padi.
“Kami mengumpulkan para petani termasuk pengusaha penggilingan padi. Bahkan, ada 36 petani asal Sukoharjo yang berangkat menuju Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendapatkan pengarahan tentang target serapan beras,” ujar dia.
Berdasarkan data Kodim 0726/Sukoharjo, jumlah penggilingan padi di wilayah Sukoharjo sebanyak 101 penggilingan. Biasanya, hasil panen padi dijual ke luar daerah lantaran harganya relatif lebih tinggi.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) III Surakarta Yudi Prakasa Yudha, saat dihubungi mengungkapkan target serapan beras se-Soloraya sebanyak 100.000 ton. Hingga sekarang, realisasi serapan beras mencapai sekitar 85.000 ton.
“Kami akan mengoptimalkan dengan bekerja sama dengan Kodim se-Soloraya untuk mencapai target serapan beras,” kata dia.