Jogja
Senin, 14 September 2015 - 17:20 WIB

RUMAH SAKIT DI KULONPROGO : Investasi Pembangunan Rumah Sakit di Kulonprogo Terbuka Lebar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Rumah sakit di Kulonprogo masih kekurangan, sehingga investasi pembangunan tempat layanan kesehatan ini dibuka lebar

Harianjogja.com, KULONPROGO-Peluang investasi di bidang pelayanan kesehatan, khususnya pendirian rumah sakit baru di Kabupaten Kulonprogo masih terbuka lebar.

Advertisement

Kebutuhan rumah sakit, terutama di wilayah utara, dinilai masih cukup tinggi sehingga Pemkab Kulonprogo belum memberlakukan moratorium.

Saat ini, Kulonprogo telah memiliki dua rumah sakit pemerintah, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang. Tujuh rumah sakit swasta lain pun tersebar di sejumlah wilayah.

“Pendirian rumah sakit baru di Kulonprogo masih diperbolehkan,” tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo, Bambang Haryatno, Minggu (13/9/2015).

Advertisement

Bambang mengungkapkan, pengajuan pendirian rumah sakit baru cenderung diarahkan di wilayah utara yang didominasi perbukitan. Bambang mengakui, sebaran fasilitas rumah sakit di Kulonprogo masih terpusat di wilayah tengah dan selatan.

“Namun, hal ini [pendirian rumah sakit di wilayah utara] tidak mudah. Sebab, investor juga mempertimbangkan analisis kelayakan usaha,” ucap Bambang.

Sembari menunggu adanya rumah sakit baru, lanjut Bambang, pelayanan kesehatan bagi masyarakat dioptimalkan melalui peran 21 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan. Fasilitas itu juga didukung operasional sejumlah puskesmas pembantu dan poliklinik desa.

Advertisement

“Kami juga sudah melengkapi tujuh puskesmas dengan fasilitas rawat inap, dua diantaranya membuka layanan melahirkan,” kata Bambang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif