News
Senin, 14 September 2015 - 15:00 WIB

KECELAKAAN GUNUNGKIDUL : Keruk Gua di Kawasan Pindul, Kakek 70 Tewas Tertimpa Batu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja sedang melakukan pengeprasan bukit di sekitar lokasi penemuan gua baru di sekitar Objek Wisata Gua Pindul, Jumat (6/12/2013). Sementara gua masih dipasang police line. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Kecelakaan di Gunungkidul ini kembali terjadi di dalam gua. Seorang kakek pekerja proyek di kawasan Pindul jadi korbannya.

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Satu dari tujuh orang warga Dusun Seropan, Karangmojo, Bejiharjo, tewas akibat tertimpa batu saat mengeruk sebuah gua di Bukit Ngembong, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Senin (14/9/2015) pagi.

Advertisement

Berdasarkan keterangan seorang warga, Cipto Suratno, Senin, warga yang tewas akibat tragedi tersebut adalah Joparto, kakek berusia 70 tahun. Ia dan keenam rekan kerjanya mengeruk gua untuk menjadi sebuah objek wisata baru di kawasan Gua Pindul.

Salah seorang saksi yang merupakan cucu korban dan ikut masuk ke dalam gua, Eko Rudianto, mengatakan ia dan kakeknya, bersama lima orang lainnya [Sukiswanto, Kasno, Bambang, Kemi, dan Darmi] masuk ke dalam goa untuk melakukan pembersihan. Saat tanah yang ada di bawah batu sedang diambil, batu tiba-tiba runtuh dan menimpa Joparto.

“Melihat kakek saya tertimpa batu, saya langsung meminta tolong kepada warga, sekitar 20 orang warga bersama-sama melakukan evakuasi. Kakek langsung dilarikan ke Rumah Sakit Panti Rahayu, Kelor, namun sudah meninggal,” terangnya.

Advertisement

Awalnya, lokasi tersebut akan digunakan untuk parkir. Namun karena warga menemukan lorong yang diduga goa, lorong itu kemudian dikeruk. Proyek pengerukan gua tersebut sudah berlangsung sejak setahun lalu.

“Kamis lalu, sudah ada tanda jika batu tersebut akan runtuh, posisi tanah ada di bawah batu [tanah menutupi batu]. Batu tiba-tiba jatuh dan menimpa tubuh Joparto, ia mengalami luka di tubuhnya, dan meninggal di lokasi,” tuturnya.

Setelah kejadian, korban kemudian dibawa ke rumah sakit, dan selanjutnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Advertisement

Pada kesempatan yang sama, Kapolsek Karangmojo, AKP Iriyanto, menjelaskan sampai saat ini pihaknya meminta keterangan kepada warga yang ikut melakukan pengerukan bersama Joparto sebagai saksi. Keterangan para saksi ini diperlukan untuk mengetahui kronologis, mengenai siapa yang bertanggung jawab penambangan tersebut. Joparto menjadi satu-satunya korban tewas karena tertimpa batu.

“Gua ditutup untuk waktu yang belum ditentukan, selama proses penyelidikan dilakukan. Kami juga perlu mengetahui apakah pengerukan goa memiliki izin atau tidak,” jelasnya.

Penutupan lokasi kejadian dengan garis polisi juga untuk mengantisipasi ambrolnya tanah di sekitar goa, agar tidak membahayakan warga. Karena kondisi tanah masih labil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif