Jogja
Sabtu, 12 September 2015 - 06:20 WIB

BLUSUKAN KULONPROGO : Pisau Buatan Pandai Besi Ngentakrejo Mulai Diburu

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pandai besi dari Desa Ngentakrejo, Lendah sedang mengerjakan beberapa pesanan parang dari pelanggannya, Jumat (11/9/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Blusukan Kulonprogo mengenai kampung pandai besi.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Desa Ngentakrejo di Kecamatan Lendah sejak lama telah dikenal sebagai salah satu kampung pandai besi di Kulonprogo. Menjelang perayaan Hari Raya Kurban atau Iduladha, salah satu sentra pandai besi mulai ramai pesanan pisau maupun golok.

Advertisement

“Sudah sejak tahun 1996 saya membuka usaha ini. Menjelang besar [Iduladha] mulai ramai pesanan,” ujar Purwanto, salah satu pandai besi di desa tersebut, Jumat (11/9/2015).

Purwanto mengatakan, menjelang perayaan kurban dirinya mulai kebanjiran pesanan. Setiap tahunnya, minggu-minggu mendekati hari raya itu, sejumlah pelanggannya berdatangan ke pondok pandai besinya. Bahkan, sebagian besar pelanggannya datang untuk mereparasi pisau atau senjata tajam yang biasa dipergunakan untuk menyembelih hewan kurban.

Lebih lanjut Purwanto mengatakan, kenaikan pesanan pisau dan parang di momen ini mencapai kurang lebih 75%. Dalam sehari untuk pesanan pisau dan parang bisa sampai 30 potong sampai 40 potong. Kisaran harga untuk pisau dan parang sekitar Rp30.000 sampai Rp40.000 per potong.

Advertisement

“Kalau hari biasa, ya, tidak sampai 30 potong. Tapi kebanyakan yang datang tidak pesan pisau, tapi reparasi. Ada yang menajamkan saja, ada juga yang reparasi pegangan dan lain-lain,” papar Purwanto.

Rujiti, 35, warga Desa Gulurejo mengaku sudah cukup lama menjadi pelanggan tempat pandai besi tersebut. Setiap tahun dirinya selalu memesan pisau untuk keperluan masjid di Hari raya Kurban. Menurut dia, hasil pembuatan pisau di pondok pandai besi milik Purwanto sangat bagus.

“Hasil asahannya tajam dan bagus. Selain itu, harganya juga relatif terjangkau. Sekali pesan bisa tiga sampai dua potong,” ungkap Rujiti.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif