Teknologi
Jumat, 11 September 2015 - 10:00 WIB

APLIKASI BARU : Foodee: Pemindai Pintar Pengelola Makanan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aplikasi Foodee (Sehunoh.com)

Aplikasi baru Foodee digunakan untuk mengelola makanan.

Solopos.com, SOLO – Pernahkah Anda menemukan makanan membusuk di dalam kulkas? Masalah itu kini menemukan sebuah solusi: Foodee. Aplikasi Foodee bekerja sebagai serangkaian sistem yang membantu kita mengingat kapan makanan yang kita simpan akan rusak dan masakan apa saja yang bisa dibuat dengan isi kulkas yang ada.

Advertisement

Didesain oleh Sehun Oh, Foodee merupakan sebuah sistem yang terdiri dari aplikasi smartphone, pemindai makanan, dan timbangan pintar. Sistem ini membantu kita mengingat bahan makanan yang ada dalam kulkas sebelum rusak, menyarankan resep menu yang bisa dibuat dan mencatat daftar belanjaan sesuai kebutuhan serta membantu memasak dengan menakar jumlah bahan yang tepat.

Sehun mengatakan ide ini muncul ketika dia menemukan jamur di roti tawarnya tiga kali berturut-turut. Penyebabnya adalah cuaca yang terlalu lembab dan kesibukannya sehingga tak sempat mengingat kapan dia membeli roti tawar dan kapan roti itu akan kedaluwarsa.

“Dengan sistem ini, orang tinggal memindai belanjaan dan Foodee yang akan mengelola sisanya,” beber Sehun lewat laman pribadinya Sehunoh.com beberapa waktu lalu.

Advertisement

Lebih lanjut, Sehun mengatakan alat yang didesainnya ini dapat mengurangi risiko makanan terbuang. Berdasarkan riset yang digelar komunitas Love Food Hate Waste, manusia rata-rata membuang 25 persen makanan yang dibeli karena memasak terlalu banyak atau terlambat dimanfaatkan.

Buah-buahan, sayuran, susu, dan roti adalah yang paling sering terbuang. Di Inggris, 24 juta potong roti dan 5,8 juta butir kentang terbuang setiap kali. Dengan mengurangi pembuangan, dia menyatakan kita sudah membantu merawat lingkungan.

“Manfaatnya tak hanya pada pengeluaran bulanan, tapi juga untuk Bumi,” kata dia.

Advertisement

Untuk bekerja, Foodee dilengkapi dengan data berbagai resep makanan dan rerata masa kadaluarsa berbagai bahan makanan. Sesudah membeli makanan pengguna tinggal memasukkan data dengan memindai barcode yang ada. Selanjutnya setiap kali akan digunakan kita tinggal memindainya dan menimbang jumlah yang diperlukan. Secara otomatis perangkat yang ada akan mengkalkulasi dan memperkirakan sisa bahan yang ada serta memperbarui masa kedaluwarsanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif