News
Jumat, 11 September 2015 - 11:55 WIB

AGENDA PRESIDEN : Jokowi Melawat ke Timur Tengah Tanpa Ibu Negara

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Twitter.com)

Agenda Presiden Jokowi hari ini melawat ke Timur Tengah, namun tak ditemani Ibu Negara Iriana.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengunjungi Timur Tengah untuk mempererat hubungan bilateral bidang ekonomi ketahanan energi, perlindungan WNI, dan kerja sama di bidang industri strategis selama lima hari, Jumat-Selasa (11-15/9/2015).

Advertisement

Rombongan bertolak dari bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 10.00 WIB, Jumat (11/9/2015), menuju tiga negara, yaitu Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab (PEA), dan Qatar. Ibu Negara Iriana tidak tampak mendampingi Presiden.

Dalam konferensi pers sebelum take off, Presiden Jokowi menyatakan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Salman bin Abdulazis di Jeddah Arab Saudi, dengan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota PEA di Abu Dhabi, PEA, dan dengan Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Emir Negara Qatar, di Doha, Qatar.

“Arab Saudi merupakan mitra dagang terbesar RI di kawasan Timur Tengah. PEA merupakan tujuan utama ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Sedangkan Qatar merupakan penyumbang investasi terbesar, termasuk investasi portofolio, dari Negara Timur Tengah ke Indonesia secara kumulatif,” kata Presiden.

Advertisement

Sebagai mitra kerjasama ekonomi yang penting di kawasan, kunjungan ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih besar bagi produk Indonesia di pasar Timur Tengah, termasuk untuk produk halal.

Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk mendorong investor dari tiga negara tersebut agar melakukan investasi langsung di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur, maritim, dan energi.

Di samping itu, semakin berkembangnya industri strategis pertahanan Indonesia telah mendapat perhatian khusus dari negara-negara tersebut.

Advertisement

Dalam kunjungan ini, Jokowi mengaku akan terus mendorong kemitraan dan kerja sama di sektor industri strategis termasuk rencana pembelian beberapa produk alutsista Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif