SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (JIBI/Solopos/Dok.)
Penemuan mayat Klaten, anak balita kembar berusia tiga tahun tewas mengapung di sungai.
Solopos.com, KLATEN–Nasib malang menimpa dua bayi asal Dukuh Tuwuhan, RT 002/RW 006, Desa Pasungan, Ceper. Bayi kembar tersebut tewas mengapung di sungai dukuh setempat. Peristiwa terjadi pada Kamis (10/9/2015) sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat itu, korban bernama Ibnu Sejiwo dan Restu Sejiwo yang merupakan bayi kembar berusia tiga tahun. Mereka bermain di halaman rumah bersama ibunya Siti Nurjanah. Saat kedua bayi bermain, ibu korban mengambil makanan ke rumah.
Namun, setelah makanan diambil dan Siti kembali ke halaman rumah, dia tak menemukan bayi kembarnya. Setelah itu, Siti mencari kedua bayi dan menanyakan ke tetangga. Namun, para tetangga tak mengetahui keberadaan Ibnu dan Restu.
Pencairan terus dilakukan. Setelah melintasi jembatan yang melintang di sungai dukuh setempat, Siti mendapati kedua bayinya mengambang di sungai bersama mainan berupa pancing yang digantungi botol. Melihat hal tersebut ia langsung tak sadarkan diri. Jasad kedua korban dievakuasi warga setempat dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Kapolsek Ceper, Iptu Damin, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menerangkan halaman rumah tempat bermain kedua bayi itu berdekatan dengan sungai. Jasad keduanya ditemukan sekitar 10 meter dari rumah.
“Tempat bayi itu meninggal dunia di sungai ada semacam kubangan air dengan kedalaman sekitar 1 meter. Kanan kiri kubangan dalam kondisi kering,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com Kamis malam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di rumah sakit, tak ditemukan bekas-bekas penganiayaan pada jasad kedua korban. Jenazah kemudian diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.