News
Kamis, 10 September 2015 - 15:45 WIB

KISAH TRAGIS : Dikira Radang Tenggorokan Biasa, Pria Ini Terancam Diamputasi

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi radang tenggorokan (istimewa)

Kisah tragis dialami seorang pria bernama Matthew Parkes yang awalnya menderita randang tenggorokan.

Solopos.com, MANCHESTER – Seorang pria bernama Matthew Parkes mengalami kisah tragis. Kedua kaki Parkes diamputasi usai mengalami gejala pneumonia. Sebelumnya, dia mengeluh radang tenggorokan.

Advertisement

Dikisahkan Dailymail seperti dikutip Detik, Kamis (10/9/2015), Parkes sedang berlibur di Majorca bersama istrinya, Pamela, dan juga anak perempuannya, Sophia, menghadapi amputasi 3 bagian tubuh setelah awalnya ia hanya menderita radang tenggorokan. Radang tenggorokan ini berubah menjadi gejala pneumonia, reaksi keracunan, dan gagal fungsi organ.

SekarangIa seharusnya sudah diamputasi kedua kaki dan tangannya setelah didiagnosa terkena Sindroma Castlemen. Namun sangat disayangkan, Ia tidak bisa dipulangkan ke Manchester karena rumah sakit Wythenshawe sedang penuh pasien lain.

Sindroma Castlemen adalah penyakit langka yang menyerang kelenjar getah bening dan jaringan di sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan hiperaktivitas sistem imun meningkat tajam, menyebabkan tubuh tidak bisa mengatasi pelepasan protein dari penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Advertisement

“Ia mengatakan bahwa dia sangat mencintai saya. Kami harus memulangkannya ke rumah. Wythenshawe harus memberikan tempat untuknya agar ia bisa dirawat di tempat keluarganya berada,” ujar sang istri, dikutip dari Dailymail.
Setelah didiagnosa pneumonia, tangan Parkes mulai membengkak dan berubah warna menjadi ungu. Dokter mengatakan kepada istri Parkes, bahwa suaminya mengalami kegagalan fungsi organ.

Dia dirujuk ke rumah sakit swasta lain di Palma, dimana sekarang Parkes koma dan diinkubasi. Dokter juga mengatakan bahwa paru-paru kirinya telah hancur. Kepala Rumah Sakit Whythenshawe mengonfirmasi bahwa memang unitnya sedang penuh dan berharap dapat segera memberi tempat kepada Parkes.

“Kita tahu bahwa hal ini pasti membuat keluarga pasien tertekan. Dan tim kami akan melakukan semuanya agar pasien dapat dibawa ke UHSM secepatnya. Kami akan memperhatikan kondisi pasien dan dibawah pengawasan yang ketat,” ujar Direktur Medis di University Hospital of South Manchester NHS Foundation Trust, Dr. John Crampton.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif