Teknologi
Kamis, 10 September 2015 - 02:45 WIB

APLIKASI WHATSAPP : Duh, 200 Juta Pengguna WA dalam Bahaya!

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Whatsapp (Forbes)

Aplikasi Whatsapp yang digunakan ratusan juta pengguna justru berada dalam ancaman.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 200 juta pengguna aplikasi perpesanan populer Whasapp (WA) berada dalam ancaman.

Advertisement

Sebuah lubang (bug) berbahaya ditemukan pada aplikasi Whatsapp. Temuan itu diungkap lembaga keamanan Check Point. Mereka menemukan celah yang memungkinkan hacker mendistribusikan malware termasuk ransomware, yang menuntut korban membayar biaya agar dapat kembali mengakses kembali ke file mereka.

Ancaman ini ternyata tidak menyerang pengguna aplikasi Whatsapp versi mobile, melainkan mereka yang biasa menggunakan aplikasi ini melalui web di mana sumber pada pengiriman kontak dalam format V Card(virtual card).

Kronologinya, hacker hanya perlu mengirimkan malware yang menjelma seperti V Card kepada nomor korban. Setelah V Card tersebut dibuka, malware akan mendistribusikan kode berbahaya

Advertisement

“Mengingat Whatsapp adalah aplikasi pesan lintas platform. Kemungkinan untuk membuka V Card yang dikirimkan kepada Anda cukup tinggi,” ujar Mark James, spesialis keamanan dari ESET seperti dikutip Detik.com dari BBC, Rabu (9/9/2015).

“Setelah dibuka, V Card tersebut akan menginfeksi sistem dengan ransomware,” lanjutnya.

Whatsapp telah diperingatkan akan masalah ini akhir bulan lalu. Mereka pun dikabarkan akan segera mengeluarkan patch.

Advertisement

Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, pengguna aktif aplikasi messenger Whatsapp saat ini mencapai 900 juta orang. Sementara, April 2015 lalu, pengguna aktif Whatsapp mencapai 800 juta orang.

Diberitakan Gsmarena, pengguna aplikasi messenger Whatsapp di India merupakan yang terbesar di dunia dan diikuti Brasil di peringkat kedua.

Penelitan terbaru juga mengungkapkan sebagian besar atau 78 persen pengguna aplikasi messenger Whatsapp menggunakan sistem operasi Android, sementara 22 persen menggunakan IOS.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif