SOLOPOS.COM - Ilustrasi campursari (Antara)
Wisata Gunungkidul akan dimeriahkan dengan musik campursari
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Kesenian Campursari dianggap dapat menjadi salah satu komponen paket wisata yang ditawarkan oleh desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tak terkecuali di Gunungkidul.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Seksi Kelembagaan Dinas Pariwisata DIY, Haris Iskandar, Selasa (8/9/2015). Bahkan pihaknya sudah melakukan salah satu upaya pelestarian dan pengembangan kesenian campursari, yakni festival campursari di Desa Wisata Bobung, Patuk, belum lama ini.
Kegiatan yang sempat dilaksanakan beberapa waktu lalu itu di pendopo Desa Bobung, ditujukan untuk menggali potensi kesenian daerah. Seperti diketahui Indonesia memiliki seorang maestro campursari yakni, almarhum Manthous.
“Kesenian campursari bisa menjadi alternatif bagi desa wisata, bisa memperkaya atraksi di desa wisata. Campursari bisa disuguhkan kepada wisatawan, tentu tidak sedikit yang meminatinya,” urainya.
Haris melanjutkan, jika setiap desa wisata memiliki kemampuan atraksi seni maka tidak perlu lagi mencari ke tempat lain. Secara tidak sadar, akan muncul generasi penerus yang menyukai kesenian daerah sendiri.
“Disamping itu, dari sudut pandang pariwisata, atraksi seni memiliki nilai jual tinggi jika disuguhkan untuk wisatawan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono menuturkan, Pemkab terus melakukan pendekatan kepada masing-masing desa wisata.
Untuk memahami aktivitas di tiap-tiap kelompok masyarakat setempat. Dari sana, dapat diketahui dengan pasti potensi yang ada di desa, yang kemudian bisa dikembangkan menjadi konsep wisata, sebagai bentuk pengembangan sarana pendukung pariwisata di sana.