SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru kelas SD. (JIBI/Solopos/Dok.)
Tenaga kependidikan, Kemendikbud akan menggelar uji kompetensi pada guru pada akhir November 2015.
Solopos.com, JAKARTA–Pemerintah berencana menguji kompetensi terhadap seluruh guru pada akhir November 2015. Ujian ini dilakukan sebagai pemetaan terhadap kompetensi yang dimiliki guru. Ujian akan digelar di sebanyak 5.000 tempat uji kompetensi (TUK).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sumarna Surapranata, menyampaikan selama ini pemerintah baru memiliki potret uji kompetensi guru (UKG) terhadap 1,6 juta guru. Dari jumlah tersebut, kata dia, hanya 192 orang yang kompetensinya di atas 90.
“Akhir November akan menguji seluruh guru tanpa kecuali,” ujar dia seperti dilansir laman resmi Kemdikbud.go.id, Rabu (09/09/20150.
Sumarna mengatakan dengan ujian ini akan diketahui kemampuan guru. Bagi guru yang kompetensinya kurang, kata dia, akan diberikan pembekalan melalui pengembangan profesi berkelanjutan.
“Tidak melulu tatap muka, tetapi bisa daring [dalam jaringan],” katanya.
Guru-guru akan dikelompokkan sesuai kemampuan mengacu pada hasil ujian tersebut. Mereka yang meraih skor tinggi cukup mengikuti pembekalan wajib selama 4 jam-10 jam. Sementara yang meraih skor kurang akan lebih banyak jumlah jamnya.
Sumarna menyebutkan saat ini rata-rata nilai UKG 4,7. Target renstra tahun ini, kata dia, rata-rata nilai UKG 5,5.
“Nanti pada 2019 rata-rata kompetensi guru 8,0,” katanya.
Untuk mencapai target tersebut, lanjut Sumarna, berbagai macam perlakuan dilakukan terhadap guru. Namun demikian, kata dia, peningkatan kompetensi guru bukan melulu tugas pemerintah, tetapi kewajiban individu guru juga ada.
“Target kita adalah melakukan ujian terhadap mereka dan akan dilakukan peningkatan kompetensi,” jelas dia.