Jogja
Rabu, 9 September 2015 - 15:20 WIB

PENCEMARAN PANTAI : Tumpahan Minyak Hitam Cemari Pantai di Kulonprogo

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang nelayan menunjukkan ceceran minyak yang melekat di beberapa ranting dan sampah yang ada di pinggir Pantai Congot, Selasa (8/9/2015). (Harian Jogja-Holy Kartika N.S)

Pencemaran pantai terjadi di Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO – Sepanjang pantai di wilayah pesisir Kulonprogo tercemari tumpahan minyak yang diduga sejenis aspal. Tumpahan  minyak berwarna hitam tampak menepi di pinggiran pantai dan membuat beberapa nelayan enggan menjaring ikan di kawasan pantai.

Advertisement

Pencemaran tersebut awalnya diketahui Karmila, salah satu warga di kampung nelayan Pantai Congot. Dia mengungkapkan, setelah subuh dirinya berencana akan menjaring ikan di kawasan pantai. Sampai di pinggir pantai, dia melihat cairan berminyak berwarna hitam .

“Sekitar jam 04.00 WIB, lihat ke pantai ternyata ada tumpahan minyak. Sejenis aspal karena warnanya hitam dan agak lengket. Baunya juga seperti solar,” ujar Karmila saat ditemui, Selasa (8/9/2015).

Advertisement

“Sekitar jam 04.00 WIB, lihat ke pantai ternyata ada tumpahan minyak. Sejenis aspal karena warnanya hitam dan agak lengket. Baunya juga seperti solar,” ujar Karmila saat ditemui, Selasa (8/9/2015).

Karmila mengatakan, akibat tumpahan minyak itu, suaminya tidak bisa mencari ikan. Dia menuturkan, tumpahan minyak itu berasal dari arah timur. Padahal, hari sebelumnya kawasan pantai itu masih bersih.

“Tadi pagi [kemarin] banyak yang tidak jadi menjaring ikan karena minyak itu. Makanya, banyak yang akhirnya ke Muara Bogowonto untuk cari ikan,” jelas Karmila.

Advertisement

Pengamatan di lapangan dilakukan dari muara Sungai Bogowonto hingga ke kawasan pantai di Desa Palihan, Temon. Pada pagi hari pencemaran tampak jelas terbawa air ke pinggir pantai.

Namun, hingga siang hari pencemaran itu mulai menyusut. Pengamatan pada pukul 11.00 WIB menunjukkan, sisa-sisa minyak meresap di pasir-pasir pantai dan menempel di sejumlah ranting dan sampah yang tersapu air.

“Kami tetap membawa sample tersebut untuk diteliti dan diketahui jenisnya,” jelas Bowo.

Advertisement

Lebih lanjut Bowo menjelaskan, terkait dugaan pencemaran minyak di kawasan pantai tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kulonprogo. Pasalnya, kondisi pencemaran tersebut dikhawatirkan akan memengaruhi ekosistem laut.

Hingga saat ini, Bowo belum bisa memastikan cairan yang tumpah mencemari kawasan pantai Kulonprogo. Dia menandaskan, apabila jenis cairan yang tumpah adalah aspal, maka akan sangat menganggu ekosistem laut. Di mana pada akhirnya, hal itu akan berdampak pada hasil tangkapan ikan oleh para nelayan di Kulonprogo.

“Besok [hari ini] kami akan melakukan pengamatan kembali dengan KLH. Tahun lalu kejadian seperti ini juga pernah terjadi. Karena sekitar delapan hingga sepuluh mil dari garis pantai merupakan jalur angkutan laut. Belum tahu juga jenisnya apa, kalau memang aspal, cairan ini bisa membuat jarring-jaring nelayan menjadi lengket,” tandas Bowo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif