News
Rabu, 9 September 2015 - 22:40 WIB

PARIWISATA SOLO : Asita Berharap Rupiah Stabil Sebelum Oktober

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi travel agent (globaltraveler.com)

Pariwisata Solo, pelaku usaha pariwisata di Solo berharap nilai tukar rupiah bisa stabil sebelum Oktober.

Solopos.com, SOLO–Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo berharap rupiah bisa stabil sebelum Oktober. Hal ini karena biasanya pemilik travel agent memperbaharui kontrak travel agent atau mitra kerja di luar negeri untuk tahun depan.

Advertisement

Ketua Asita Solo, Daryono, mengatakan apabila kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belum stabil hingga bulan depan akan menyulitkan travel agent untuk menentukan harga.

Dia menjelaskan kerja sama tersebut dilakukan Oktober karena karakteristik wisatawan mancanegara (wisman) biasanya merencanakan liburan sejak jauh hari.

“Harapan dolar AS sudah tidak bergejolak sehingga travel agent bisa menentukan harga untuk paket yang akan dijual di tahun depan. Namun kalau kondisi belum membaik, nanti akan dibuat plan A, plan B dan alternatif lainnya supaya sama-sama tidak merugi,” ungkap dia kepada wartawan, Rabu (9/9/2015).

Advertisement

Namun, dia mengatakan hal ini merupakan kesempatan besar untuk menarik wisman masuk ke Solo, terutama free individual traveler (FIT). Hal ini karena untuk grup cukup sulit karena sudah diatur dan direncanakan sebelumnya.
Travel agent juga menawarkan paket free and easy kepada wisman. Dia mengatakan biasanya FIT merencanakan sendiri liburannya, terutama untuk akomodasi. Oleh karena itu, travel agent memberikan paket destinasi yang bisa dikunjungi.

Meski begitu, tidak semua travel agent bisa mengambil kesempatan dalam kondisi saat ini mengingat ada travel agent yang hanya melayani rute domestik karena masyarakat lokal menahan diri untuk berlibur ditengah kondisi ekonomi yang lesu.

Selain itu, outbound ke luar negeri juga berkurang. Daryono mengatakan beberapa ada yang mengganti rute dari Eropa ke Asia, waktunya pun lebih dipersingkat karena biayanya yang membengkak.

Advertisement

“Tapi ada juga travel agent yang pilih membatalkan trip karena penambahannya cukup besar,” jelas dia.

Lebih lanjut, dia berharap Solo International Performing Arts (SIPA) mampu menghadirkan wisatawan, tidak hanya domestik tapi juga mancanegara.

Dia mengaku kurang mengetahui konsep SIPA kali ini tapi dia berharap banyak konten lokal yang dihadirkan karena wisman biasanya menyukai hal yang berkonten lokal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif