SOLOPOS.COM - Kabid Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Madiun, Joko Purwito. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)
Buta aksara belum punah dari Kota Madiun. Jumlah penyandang buta huruf bahkan masih ratusan orang.
Madiunpos.com, MADIUN — Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudmudora) Kota Madiun, Jawa Timur mencatat masih adanya warga Kota Gadis yang tergolong buta aksara. Hingga 2015 ini, jumlah warga buta huruf di Kota Madiun berjumlah 300 orang.
“Mayoritas dari jumlah tersebut usianya di atas usia produktif,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Nonformal, Dikbudmudora Kota Madiun Joko Purwito kepada wartawan, Selasa (8/9/2015).
Menurut dia, ada juga beberapa di antara mereka yang tergolong berusia produktif, namun rata-rata mereka itu cacat mental dan tidak mampu diikutkan dalam pendidikan. Demi mengurangi angka buta aksara di Kota Madiun, Dinas Pendidikan setempat terus berupaya menyelenggarakan program kejar paket keaksaraan dasar.
Upaya mengurangi jumlah warga buta huruf juga dilakukan dengan meningkat ke kelompok usia mandiri yang sebagian sudah mengenal huruf. Namun, meski telah memiliki program kelompok belajar (kejar) paket keaksaraan dasar, Dinas Pendidikan masih kesulitan dalam memberikan pendampingan bagi siswa yang berusia di atas produktif.
“Pembelajaran usia di atas usia produktif tidak ada, apalagi, pebelajaran untuk usia di atas produktif bukan tergolong ranah dinas pendidikan lagi,” kata Joko Purwito sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.
Meski demikian, pihaknya terus memantau dan mendata para penyandang buta aksara tersebut. Pihaknya berharap ada lembaga swadaya atau sosial yang mampu terjun di bidang tersebut sehingga berdampingan dengan Dinas Pendidikan dan Pemkot Madiun untuk mengentaskan buta aksara di wilayah Kota Madiun dan sekitarnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya