News
Senin, 7 September 2015 - 09:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Anggota DPR: Copot Setya & Fadli

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos edisi Senin, 7 September 2015

Solopos hari ini memberitakan polemik berkepanjangan tentang kedatangan pimpinan DPR di kampanye Donald Trump.

Solopos.com, SOLO – Kehadiran pimpinan DPR Fadli Zon dan Setya Novanto di kampanye capres AS, Donald Trump, menjadi polemik berkepanjangan. Solopos hari ini memberitakan desakan anggota DPR agar Fadli dan Setya dicopot dari jabatannya/

Advertisement

Kabar lain, Calon wakil wali kota Solo dari Koalisi Solo Bersama (KSB), M. Fajri, menyumbang dana saat menghadiri pertemuan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di RT 003/RW 019 Gulon, Jebres, Minggu (6/9) siang.

Selain itu ada kisah dari warga Wonogiri yang kuci mobilnya dibengkokkan lantaran mempertanyakan surat tugas polisi. Simak rangkuman berita utama Harian Umum Solopos edisi hari ini, Senin (7/9/2015);

KEBIJAKAN DAERAH: Santunan Kematian Harus Lebih Produktif

Advertisement

Program santunan kematian yang diberikan kepada warga miskin di Sukoharjo perlu diolah kembali agar menjadi program untuk mendorong produktivitas.

Santunan kematian yang diberikan selama lima tahun terakhir itu tidak bisa mengurangi angka kemiskinan di Sukoharjo. Dana santunan yang diberikan minimal enam bulan setelah kematian warga miskin itu habis untuk keperluan konsumtif, misalnya untuk membayar utang.

”Ada karyawan saya yang menerima santunan kematian setahun setelah orang tuanya meninggal. Mau tak mau mereka terpaksa berutang untuk membiayai acara selamatan,” kata S. Widiono, warga Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, saat ditemui Espos, Selasa (1/9).

Dana santunan kematian senilai Rp3 juta habis digunakan untuk melunasi utang. Para ahli waris yang tergolong keluarga miskin itu masih membutuhkan uang untuk menyambung hidup. Dana santuan kematian hanya sesaat meringankan beban warga miskin.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KASUS DONALD TRUMP: Legislator: Copot Setya & Fadli

Anggota DPR makin galak terhadap Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon yang bertemu calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump. Mereka meminta Setya dan Fadli dicopot.

Komisi II DPR Yanuar Prihatin meminta seluruh pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto dan Donald Trump dibuka secara transparan kepada masyarakat. ”Seluruh pembicaran bersama Trump harus diekspos ke publik karena sekarang ini tidak clear (jelas),” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Minggu (6/9).

Advertisement

Yanuar heran kehadiran Setya dan Fadli dalam acara jumpa pers terkait kampanye Trump. ”Apa mereka tidak mengerti Donald Trump itu siapa dan Partai Republik, serta kebijakan terhadap Timur Tengah itu apa, kebijakan dengan Indonesia dan Amerika. Terutama sejumlah perusahaan Amerika di Indonesia dan apa yang diperjuangkan. Jangan memanfaatkan kepentingan kelompok,” ujar dia.

Yanuar meminta Majelis Kehormatan DPR (MKD) menindak keduanya. ”Selanjutnya meminta Setya Novanto mundur sebagai Ketua DPR jika terbukti memberikan efek negatif dan kepentingan politik,” kata dia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

(Baca Juga: Setya Novanto Hadir di Acara Donal Trump, Ini Reaksi Media Asing, Ikut Kampanye Donald Trump, Ketua DPR Dituntut Minta Maaf, Ketemu Donald Trump, Ini yang Dibicarakan Fadli Zon dan Setya Novanto)

Advertisement

KAMPANYE PILKADA: Afi Sumbang PKK, Spanduk Rudy Marak

Calon wakil wali kota Solo dari Koalisi Solo Bersama (KSB), M. Fajri, menyumbang dana saat menghadiri pertemuan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di RT 003/RW 019 Gulon, Jebres, Minggu (6/9) siang.

Dana itu untuk kas PKK. Sementara itu, spanduk dukungan untuk calon wali kota Solo petahana, F.X. Hadi Rudyatmo (Rudy), marak lagi. Salah satu spanduk bertuliskan “Keluarga Besar Warga Purwodingratan Bangga dan Berterima Kasih Telah Membawa Kota Solo Semakin Baik.”

Spanduk tersebut dipasang di pertigaan Jagalan. Pantauan Espos, Minggu, pertemuan Fajri bersama puluhan anggota PKK RT 003/RW 019 berlangsung singkat, hanya sekitar 20 menit. Mengenakan kemeja warna putih, Fajri menyerap aspirasi ibu-ibu.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

RAZIA KENDARAAN: Pertanyakan Surat Tugas, Kunci Mobil Bengkok

Advertisement

Dalam setiap razia kendaraan bermotor polisi harus dilengkapi surat tugas. Tak banyak masyarakat mengetahui dan mempertanyakan ketentuan ini. Wartawan Solopos, Trianto Hery Suryono, mengisahkan pengalaman wong Wonogiri terkait hal itu. Simak penuturannya di Harian Umum Solopos edisi hari ini.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif