SOLOPOS.COM - Logo Undip Semarang (Dok)
Program Universitas Diponegoro (Undip) khususnya FakultasI Ilmu Budaya (FIB) ingin mengembangkan budaya pesisir.
Kanalsemarang.com, SEMARANG-Lustrum ke-10 Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro (Undip) arus menjadi momentum untuk bangkit dan berkontribusi dalam mengembangkan kebudayaan pesisir serta kebudayaan asli Jawa Tengah.
Hal ini disampaikan Dekan FIB Undip, Rediyanto Nur, saat membuka acara Lustrum X, 50 tahun Fakultras Ilmu Budaya Undip, di Kampus FIB Undip Tembalang, Semarang, Senin (7/9/2015) .
“Pada saat sekarang ini kebudayaan pesisir kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Dengan semangat Lustrum ini saya berharap kebudayaan pesisir dapat kita lestarikan dan kita hidupkan kembali,” ujar Rediyanto Nur seperti dilansir dari undip.ac.id, Senin.
Dijelaskan Rediyanto, Jawa Tengah memiliki budaya dan adat istiadat masyarakat pesisir yang banyak. Hal ini dapat ditemui dalam berbagai macam kegiatan upacara seperti upacara perkawinan, upacara ritual keagamaan maupun ritual adat, serta seni pertunjukan dan seni kerajinan. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia harus menjaga dan mempertahankan serta melestarikan budaya masyarakat pesisir.
“Salah satu upaya pelestarian budaya indonesia adalah dengan membuat dokumentasinya, termasuk dokumentasi digital atau elektronik di era informasi ini. Mungkin peran perguruan tinggi bisa dikedepankan di sini. Kegiatan riilnya bisa dalam bentuk penelitian atau pengabdian masyarakat. Mari kita cintai dan pertahankan budaya indonesia,” ujarnya.
Lustrum X, 50 tahun Fakultras Ilmu Budaya Undip kali ini dimeriahkan dengan kegiatan ekspo mahasiswa, Pameran Foto FIB dari masa ke masa, Pameran Kearsipan bertema Arsip Semarang dari Masa ke Masa, Pameran Museum Masuk Kampus, dan Pentas Seni mahasiswa.