SOLOPOS.COM - Ijasah Ibdidaiyah milik . ditunjukkan orang tuanya. (JIBI/Liputan6/Edhie Prayitno)
Nama unik ditemukan di Jepara. Kaka beradir diberi nama N dan . oleh orang tuanya.
Solopos.com, JEPARA – Nama-nama unik terus bermunculan setelah heboh nama Tuhan, Saiton, hingga polisi bernama Andy Go To School. Kali ini, seorang kakak beradik asal Jepara memiliki nama unik yakni N dan . (titik).
Mereka adalah anak dari pasangan Ali Mas’ud dan Kismawati, warga Dukuh Sidang RT 39 RW 08 Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Anak pertama mereka diberi nama N.
“Di dalam Alquran itu ada surat Nun, kemudian saya beri nama anak saya N. Kalau saya beri nama Nun kan kasihan nanti malah jadi ejek-ejekan,” kata Ali kepada dikutip Solopos.com dari Liputan6, Minggu (6/9/2015).
Awalnya, para tetangga dan kerabat bertanya dan seolah tak bisa menerima nama N. Namun, seiring berjalannya waktu, nama N bagi warga setempat sudah tak asing lagi.
“Dulu kalau masuk rumah sakit petugasnya tidak percaya, masa nama kok N. Begitu juga dengan tetangga-tetangga banyak yang bertanya-tanya,” kata Ali.
N sendiri mengaku tidak pernah protes kepada orangtuanya kenapa diberi nama hanya satu huruf. Bahkan, N mengaku tidak canggung dan minder bergaul dengan teman-temannya.
“Teman-teman biasa saja, justru saya malah bangga dengan pemberian nama orangtua ini,” kata N.
Sejak nama N disematkan pada dirinya, N hanya menemui kendala saat pengurusan pendaftaran atau regristasi di lembaga baru. Seperti proses pendaftaran kuliah atau pembukaan rekening bank. N tidak cukup sekali menjawab ketika ditanya atau disuruh menulis namanya.
“Kalau daftar di tempat-tempat baru, pasti ditanya sampai berulang-ulang. Seperti buka rekening bank, sehingga di belakang nama saya diberi nama orangtua,” kata aktor teater ini.
Adik N ternyata memiliki nama tak kalah unik. Ia saat ini masih SMP. Adik N ini memiliki nama . (titik). Kismawati, ibu . bercerita, bahwa penggunaan nama berupa tanda baca itu ternyata membawa kesulitan.
“Pemakaian tanda baca . hanya sampai SD. Pemakaian tanda baca itu bermasalah ketika menghadapi ujian kelulusan sekolah. Di mana sistem komputer tak sanggup membaca. Sedangkan di akta kelahiran tertulis ., namun identitas di sekolah ditulis titik,” jelas dia.
“Dulu dia sering protes kenapa diberi nama titik yang ditulis dengan tanda baca, tapi setelah diganti dengan tulisan ya, sudah tidak sering protes lagi,” kata Kismawati.
