Lifestyle
Senin, 7 September 2015 - 15:35 WIB

LAYANAN KESEHATAN : Sebagian Warga Solo Pilih Berobat ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter (Dok/JIBI)

Layanan kesehatan dalam negeri oleh sebagian masyarakat dinilai kalah dari luar negeri.

Solopos.com, SOLO – Sebagian orang Solo lebih percaya hasil diagnosis dokter atau rumah sakit negeri tetangga ketimbang negeri sendiri. Tren ini kian berkembang.

Advertisement

Bahkan menurut holding company rumah sakit besar di Singapura yang memiliki cabang di Solo, Parkway Hospital Singapore, jumlah pasien mereka dari Kota Bengawan terus bertambah. 

Tren tersebut bukan tanpa alasan. Beberapa pasien mengaku pernah mengalami pengalaman pahit terkait pelayanan kesehatan di dalam negeri. Selain karena memiliki uang berlebih, para pasien yang kebanyakan dari kalangan menengah ke atas ini tak ingin main-main untuk kesehatan jiwa dan raga mereka.

Advertisement

Tren tersebut bukan tanpa alasan. Beberapa pasien mengaku pernah mengalami pengalaman pahit terkait pelayanan kesehatan di dalam negeri. Selain karena memiliki uang berlebih, para pasien yang kebanyakan dari kalangan menengah ke atas ini tak ingin main-main untuk kesehatan jiwa dan raga mereka.

Seperti yang dilakukan Wulandari, 40, (bukan nama sebenarnya). Pengusaha asal Solo ini sejak beberapa tahun lalu telah memercayakan kesehatannya dan keluarganya di salah satu rumah sakit di Singapura.

Alasannya sederhana, mereka lebih mantap ditangani tenaga medis luar negeri. “Rasanya kalau yang mengatakan dokter di sana [luar negeri] memang lebih mantap dalam perasaan kami. Selama ini tidak pernah ada masalah,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Kendati demikian, tak semua penyakit langsung diobatkan ke luar negeri. Sebagai tindakan awal, mereka tetap percaya pada pelayanan kesehatan di daerah. Kalau kurang puas barulah dibawa ke negara tetangga.

“Kadang rumah sakit luar negeri hanya sebagai second opinion jika tidak puas dengan hasil diagnosis dokter di dalam negeri,” ujar dia.

Biaya Mahal

Advertisement

Yoga mengakui biaya pengobatan di luar negeri memang cukup mahal, terlebih jika memilih rumah sakit swasta. Seperti Indonesia, biaya pengobatan rumah sakit pemerintah di Singapura misalnya, lebih murah ketimbang swasta.

Terkadang pasien mengakali dengan meminta tindakan medis seperti bedah dilakukan di rumah sakit swasta kemudian berpindah ke rumah sakit pemerintah untuk rawat inap.

Biaya salah satu rumah sakit swasta yang cukup punya nama di Singapura sekitar SGD494 per hari atau sekitar Rp4,4 juta. Sedangkan biaya konsultasi dokter sekitar SGD300 atau setara Rp3 juta sekali pertemuan. Biaya itu belum ditambah dengan lain-lain.

Advertisement

Biaya konsultasi dokter bersifat menurun pada pertemuan kedua dan selanjutnya. Rata-rata masyarakat Indonesia juga tidak kesulitan berbahasa karena banyak penerjemah yang disediakan rumah sakit.

“Kami percaya Singapura, setelah itu Malaysia. Kalau keduanya tidak bisa biasanya lari ke Tiongkok. Tapi tidak semua penyakit kami bawa ke luar negeri, kalau penyakit yang bisa ditangani Indonesia kami tetap memilih dalam negeri,” ucap dia, Jumat (4/9/2015).

Marketing Executive Parkway Hospitals Singapore cabang Solo, Edita Andagari Starinda, saat berbincang di kantornya Jl. R.M. Said 156, Solo, Kamis (3/9/2015), mengatakan setiap bulan mereka melayani hampir 50 pasien dengan status penyakit yang sudah parah ataupun baru tahap konsultasi.

Mereka kebanyakan pengusaha dari Soloraya. Parkway Hospitals Singapore merupakan induk dari empat rumah sakit besar di Singapura, Gleneagles Hospital, Mount Elizabeth Hospital, Mount Elizabeth Novena Hospital, dan Parkway East Hospital. Mereka memiliki kantor cabang di sejumlah negara berkembang.

Edita menjelaskan riwayat penyakit pasien mereka beragam. Tren di Solo tahun ini adalah penyakit jantung. Sebelum berobat, calon pasien biasanya berkonsultasi terlebih dahulu di kantor cabang mengenai dokter dan perincian biaya. Setelah deal mereka dibuatkan janji dengan sang dokter sehingga saat tiba di Singapura langsung konsultasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif