Kabut asap Sumatra mengganggu jadwal penerbangan.
Solopos.com, PEKANBARU – Lalu lintas penerbangan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (7/9/2015), terganggu lantaran kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan.
Pagi ini, kabut asap menyebabkan jarak pandang turun drastis hingga menyisakan sekitar 200 meter.
“Mestinya Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta sudah terbang. Namun kedua pesawat masih terparkir akibat jarak pandang sangat tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan,” kata General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru Dani Indra Irawan, Senin.
“Mestinya Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta sudah terbang. Namun kedua pesawat masih terparkir akibat jarak pandang sangat tidak memungkinkan untuk melakukan penerbangan,” kata General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru Dani Indra Irawan, Senin.
Ia menambahkan hingga pagi ini seharusnya ini ada enam penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru, yakni Airasia tujuan Bandung, Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta.
Namun, kabut asap yang terjadi sejak pekan lalu telah membuat sejumlah maskapai melakukan kebijakan seperti melakukan penyesuaian ulang jadwal penerbangan.
Sementara Citilink melakukan pembatalan seluruh penerbangan dari dan menujuk Pekanbaru sejak 5 September hingga 7 September ini.
Dengan kondisi cuaca buruk yang sulit diprediksi seperti ini, Dani meminta masyarakat untuk sabar dan memahami gangguan penerbangan akibat kabut asap yang terjadi.
Bandara SSK II Pekanbaru terus mengalami gangguan akibat kabut asap sejak 2 September 2015 lalu. Bahkan pada Jumat (4/9/2015), 52 penerbangan dibatalkan akibat kabut asap yang tidak kunjung membaik.
Pada bagian lain, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di Kabupaten Pelalawan, Riau, hanya berkisar 50 meter akibat kabut kasap yang menyelimuti sebagian wilayah Riau sejak dua pekan terakhir terus memburuk.
“Pelalawan merupakan daerah dengan kabut asap paling tebal hingga menyebabkan jarak pandang 50 meter,” kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Senin.
Selain Pelalawan, kabut asap tebal juga yang dirilis BMKG Pekanbaru pukul 07.00 WIB menyelimuti Pekanbaru dan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu dengan jarak pandang masing-masing berkisar 200 meter. Sementara itu di Dumai jarak pandang tercatat sekitar 800 meter.
BMKG menyatakan berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua terdapat 45 titik panas yang terdeteksi di tujuh kabupaten di Provinsi Riau.