Soloraya
Minggu, 6 September 2015 - 11:45 WIB

ASAL USUL : Asale Dusun Benowo dari Kata Mbok Menawa

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Makam Eyang Gusti Baginda Wali Bantala yang dipercaya sebagai cikal-bakal penamaan Dusun Benowo di Desa Ngringo, Jaten, Karanganyar. Foto diambil Jumat (4/9/2015). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)

 Asal usul ini terkait penamaan Dusun Benowo di Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR – Penamaan suatu daerah sering kali dikaitkan dengan keberadaan suatu situs atau peninggalan dari masa lampau. Salah satunya adalah penamaan Dusun Benowo yang menjadi bagian Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar.

Advertisement

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang sakti mandraguna yang masyur disebut Eyang Gusti Baginda Wali Bantala. Konon, lelaki tersebut mampu mengetahui segala hal karena nama Bantala berarti bumi. Bumi selalu mengetahui kabar yang tersebar.

Eyang Gusti Baginda Wali Bantala kemudian lebih dikenal sebagai Mbah Minggir karena keberadaan situs yang mirip makam berada di anak Sungai Bengawan Solo.

Masyarakat percaya makam itu tak pernah tersentuh air meski Sungai Bengawan Solo sedang banjir. Pohon-pohon beringin berukuran raksasa tumbuh di sekitar makam sehingga menambah aura mistis tempat itu.

Advertisement

Jauh hari setelahnya, sebagian masyarakat berusaha ngalap berkah atau meminta berkah ke makam itu. Nah, orang yang datang beranggapan hajat mereka mbok menawa [kalau mungkin] bisa terkabul dengan meminta ke makam itu.

Kata mbok menawa itu kemudian berubah menjawa benowo dan menjadi nama dusun di Desa Ngringo.

Juru kunci makam itu, Parto Rejo, 90, mengatakan keberadaan makam dan penamaan dusun sudah terjadi sebelum kakeknya ada. Ia tak bisa memastikan kapan Dusun Benowo dikukuhkan.

Advertisement

“Saya sudah jadi penunggu makam sejak 25 tahun lalu.Tiap pagi saya membersihkan tempat itu. Kalau belum dibersihkan, rasanya ada yang membebani,” ujarnya saat ditemui di rumahnya di RT 004/RW 008, Benowo, Ngringo, Jaten, Jumat (4/9/2015).

Menurutnya, orang boleh percaya tapi boleh juga tidak kalau dirinya sering mendapat wangsit atas berbagai peristiwa. Namun ia mengakui jumlah pengunjung makam kian hari memang kian berkurang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif