News
Sabtu, 5 September 2015 - 18:30 WIB

WISUDA UNS SOLO : Beginilah Miripnya Kehidupan Wisudawati Kembar UNS, dari Mi Sampai Cita-Cita

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tika Paramitha dan Tifa Paramitha, wisudawati kembar dari Fakultas Teknik UNS Solo, di sela-sela prosesi wisuda di kampus UNS, Sabtu (5/9/2015). (Aries Susanto/JIBI/UNS)

Wisuda UNS Solo hari ini diwarnai catatan langka dari dua wisudawati kembar asal Pacitan.

Solopos.com, SOLO — Dua wisudawati kembar di Teknik Kimia Fakultas Teknik UNS Solo, Tika Paramitha dan Tifa Paramitha, bukan hanya kembar saat wisuda. Fakta dua gadis asal Desa Hadiwarno, Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, ini sama-sama meraih IPK 3,85 hanya satu dari catatan “kembar” langka mereka.

Advertisement

Si kembar yang sama-sama mengambil jurusan Teknik Kimia ini pun sama-sama dinobatkan sebagai wisudawati terbaik berpredikat cumlaude dalam wisuda di Kampus UNS Solo, Sabtu (5/9/2015). Ternyata, hampir semua hal dalam kehidupan mereka nyaris kembar semirip wajah mereka.

Tak hanya hobi main badminton yang sama, si kembar juga memiliki minat pelajaran, kuliah, serta cita-cita yang sama. Bahkan, sampai hal-hal terkecil, seperti makanan, baju, sampai jam berangkat kuliah pun juga sama.

“Karena kami memang sama-sama satu kelas, satu jurusan, dan satu kamar kos. Kalau berangkat kuliah, ya naik motor bersama-sama. Kalau pulang, ya bersama-sama,” ujar Tika Paramitha.

Advertisement

Keunikan inilah yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua si kembar. Sebab ikatan batin keduanya sangat kuat karena rasa kebersamaan. Tak jarang ketika mereka berselisih pendapat, dengan mudah bisa disatukan karena sama-sama merasa satu bagian yang tak terpisahkan.

Itulah sebabnya, sampai sekarang mereka di kampung halamannya tetap dipanggil si kembar, meski sudah punya nama masing-masing. “Sebab, kalau dipanggil salah satunya, ada semacam perasaan enggak enak. Kok hanya satu yang dipanggil,” ujar sang ibu, Sunaryati, 53.

Ayahnya pernah memiliki kisah sangat berkesan waktu si kembar masih kecil. Gara-gara keduanya ingin makan mi seperti yang diiklankan di TV, Samuji sampai harus berkeliling ke Kota Madiun, Ponorogo, sampai Jogja untuk memenuhi keinginan si buah hatinya itu. “Ya, gara-gara mi itu. Itulah kenangan yang sangat berkesan,” kisahnya.

Advertisement

Sebenarnya tak ada yang terlalu istimewa dari aktivitas si kembar saat menimba ilmu di kampus UNS Solo. Mereka memiliki ritme belajar yang sama dengan mahasiswa lainnya. Mereka juga bergaul dengan mahasiswa lainnya serta aktif di kegiatan mahasiswa layaknya mahasiswa umumnya.

Namun, si kembar nampaknya memiliki ketangkasan yang terpendam. Selain meraih IPK cumlaude, mereka juga berulang kali memboyong hadiah uang tunai jutaan karena ikut berkompetisi di ajang program kegiatan mahasiwa (PKM) yang digelar Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dirjen Dikti). “Ya, lumayan. Uangnya bisa membantu meringankan beban orang tua,” sahut Samuji.

Selepas menyandang gelar sarjana, si kembar rupanya sama-sama ingin melanjutkan kuliah di jurusan yang sama. Lagi-lagi, strategi mereka juga sama, yakni mencari beasiswa. “Doakan, semoga terkabul,” harap mereka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif