Jateng
Sabtu, 5 September 2015 - 03:50 WIB

PENDIDIKAN BAHASA : Bahasa Indonesia Menjadi Pelajaran Wajib Sekolah Dasar di Australia

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pendidikan bahasa Indonesia di Australia mendapat apresiasi Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO-Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Subandi memberikan apresiasi atas dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai pelajaran wajib sekolah dasar di Australia.

Advertisement

“Kalau dari perkembangan bahasa sangat bagus. Hanya memang dari Australia mewajibkan itu (pelajaran Bahasa Indonesia) tentu saja mereka pertimbangannya bukan pertimbangan menguasai atau mempelajari bahasa untuk kepentingan bahasa,” katanya di Purwokerto, Jumat (4/9/2015).

Menurut dia, dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai pelajaran wajib sekolah dasar di Australia untuk tujuan-tujuan politis dan ekonomi. Dalam hal ini, kata dia, tujuan ekonomi supaya kegiatan perdagangannya menjadi lebih bagus. Sementara tujuan politisnya, lanjut dia, supaya lebih mengetahui karakteristik masyarakat Indonesia termasuk sosial budayanya.

Advertisement

Menurut dia, dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai pelajaran wajib sekolah dasar di Australia untuk tujuan-tujuan politis dan ekonomi. Dalam hal ini, kata dia, tujuan ekonomi supaya kegiatan perdagangannya menjadi lebih bagus. Sementara tujuan politisnya, lanjut dia, supaya lebih mengetahui karakteristik masyarakat Indonesia termasuk sosial budayanya.

“Mereka pasti akan membuat rencana-rencana atau strategi agar bisa mempengaruhi dari segi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Tentu saja untuk keuntungan mereka,” katanya.

Kendati demikian, dia mengaku memberikan apresiasi atas dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai pelajaran wajib sekolah dasar di Australia jika hal itu untuk perkembangan bahasa.

Advertisement

“Tetapi sekali lagi kalau pemerintah Australia seperti itu [menjadikan Bahasa Indonesia sebagai pelajaran wajib sekolah dasar] tentu saja bukan karena Bahasa Indonesia bagus. Tujuannya pasti sosial, ekonomi, dan politik,” tegasnya.

Menurut dia, di Tiongkok pun sekarang banyak orang berbondong-bondong belajar bahasa Indonesia karena mereka ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

Lebih lanjut, Subandi mengaku tidak sependapat dengan wacana penghapusan regulasi mengenai keharusan bagi tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia untuk wajib menguasai bahasa Indonesia.

Advertisement

“Tenaga kerja asing di Indonesia harus bisa berbahasa Indonesia. Rata-rata tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia tidak bisa berbahasa Indonesia sehingga kita yang orang Indonesia justru disuruh melayani mereka yang mencari uang di Indonesia,” katanya.

Bahkan jika perlu, kata dia, tenaga kerja asing yang masuk Indonesia harus mengikuti Ujian Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI).

“UKBI semacam ujian TOEFL dalam bahasa Inggris, mereka harus bisa itu [bahasa Indonesia] sehingga di sini tidak merepotkan lagi. Orang kita yang mau ke luar negeri untuk belajar atau bekerja harus bisa bahasa Inggris tetapi kenapa orang asing yang mau bekerja di Indonesia tidak wajib menguasai bahasa Indonesia,” jelasnya.

Advertisement

Menurut dia, Jepang merupakan salah satu negara yang telah mewajibkan tenaga kerja asing untuk menguasai bahasa Jepang jika hendak bekerja di negara itu.

Ia mengatakan bahwa bahasa Indonesia harus menjadi tuan di negerinya sendiri.

“Minimal itu, bahasa Indonesia harus menjadi tuan di negerinya sendiri. Jangan malah bahasa asing yang ditonjolkan. Bahasa asing memang perlu dikuasai tetapi itu tujuannya untuk mengembangkan Indonesia dari segi sosial, ekonomi, dan politik supaya tidak ketinggalan dari negara-negara lain,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif