News
Sabtu, 5 September 2015 - 20:10 WIB

KMP VS KIH : Tanpa Restu Amien, PAN Akui Incar Jatah Menteri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua dari kanan) dalam penutupan Kongres IV PAN di Badung, Bali, Senin (2/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

KMP vs KIH sudah tak relevan bagi PAN. Mengaku tak meninggalkan KMP, PAN kini mengincar kabinet.

Solopos.com, JAKARTA — Partai Amanat Nasional (PAN) telah resmi bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK. Kini, partai berlambang matahari itu tak segan mengincar jatah menteri atau sesuatu di kabinet (baca: PAN Tak Minta Jatah Menteri).

Advertisement

Dikutip Solopos.com dari Okezone, Ketua Mahkamah PAN Muhamad Yasin Kara mengatakan, merapatnya PAN ke kubu pemerintah bukan tanpa alasan dan secara tiba-tiba. Katanya, keputusan tersebut telah lama didiskusikan di internal partai.

“Berpolitik itu artinya mengambil peran, mewujudkan ide dan gagasan bagi bangsa. Jadi enggak boleh malu-malu, karena itu lucu, politik kok enggak mau berperan,” kata Yasin di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9/2015).

Ia menambahkan, dalam kondisi paceklik ekonomi di Indonesia saat ini, PAN ingin mengambil peran dari dalam tubuh pemerintah untuk mendorong percepatan ekonomi. “Kalau dia [kader PAN] berprestasi, tentu masyarakat akan merasakan kehadiran partai. Kalau tidak berperan apanya yang mau dinilai?” lanjut dia.

Advertisement

Ia dengan tegas mengakui, posisi yang kini dipilih PAN memang bertujuan untuk mendapatkan jatah menteri. “Koalisi itu pasti mengincar partisipasi, harus itu, kalau tidak akan jadi naif. Bagaimana mengambil peran sehingga pemikiran-pemikiran kepartaian bisa terwujud,” sambung dia.

Komunikasi politik yang dilakukan PAN kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Yasin, menjadi semakin intens sesudah pemilihan Ketua DPR/MPR tahun 2014 silam. Namun baru pada hari-hari ini baru diputuskan secara final.

Mengenai restu dari pendiri PAN, Amien Rais, yang dikabarkan tak turun, Yasin mengatakan ini adalah kosekuensi dari berpolitik. Ia berharap lebih banyak pihak yang bergabung sehingga pemerintah akan semakin kuat.

Advertisement

“Jangan hanya PAN yang terlibat. Kalau hanya PAN kekuatan Pak Jokowi belum kuat untuk memperbaiki bangsa ini. Bangsa ini membutuhkan konsolidasi menyeluruh,” kata Yasin. “Persoalan bangsa kita mendesak. Dan kita lihat enggak ada yang bergerak. Ini langkah strategis kami,” pungkas dia.

Padahal sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, mengatakan pihaknya tidak membicarakan kursi menteri dalam Kabinet Kerja dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bergabungnya PAN ke dalam koalisi pendukung pemerintah didasarkan pada upaya untuk membantu melaksanakan seluruh program yang telah dicanangkan.

“PAN mengutamakan politik kebangsaan, jadi sama sekali tidak membicarakan apakah itu menteri, kabinet, dan seterusnya,” katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif