News
Sabtu, 5 September 2015 - 11:15 WIB

KEGIATAN DPR : Foto Selfie Bareng Wanita Pendukung Donald Trump, Ini Pembelaan Fadli Zon

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fadli Zon berfoto selfie dengan wanita pendukung calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di New York, Kamis (3/9/2015) . (JIBI/Solopos/Reuters)

Kegiatan rombongan DPR ternyata muncul dalam sebuah kampanye salah satu calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Solopos.com, JAKARTA-Delegasi DPR RI yang dipimpin Ketua DPR Setya Novanto membuat heboh ketika muncul di jumpa pers politik Donald Trump. Bakal calon presiden Amerika Serikat itu bahkan sempat memperkenalkan Novanto di depan kamera.

Advertisement

Meskipun sebenarnya tujuan keberangkatan Novanto cs bukan untuk bertemu Trump, tapi nyata-nyata mereka muncul dalam kampanye Trump tersebut.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang juga ikut dalam rombongan itu mengaku pertemuan dengan Trump memang tidak direncanakan. Fadli yang tampak sumringah di dalam video yang kini viral itu menyebut pertemuan itu spontan saja.

“Tidak masuk acara resmi. Jadi spontan saja,” kata Fadli dalam perbincangan melalui pesan singkat, Jumat (4/9/2015) seperti dilansir detikcom, Sabtu (5/9/2015).

Advertisement

Namun Fadli mengatakan ada kepentingan negara juga yang dibawa DPR dalam pertemuan dengan Trump. Ada pembicaraan soal investasi Amerika di Indonesia, ada pembicaraan soal aliansi strategis Amerika-Indonesia.

Fadli tampaknya memang bersuka dapat bersua dengan Trump. Dia pun sempat memamerkan foto selfie-nya dengan Trump.

“Saya sambil minta tanda tangan Trump dan selfie,” kata Fadli dalam perbincangan lewat pesan singkat.

Advertisement

Bahkan di sela-sela acara juga, Fadli sempat selfie bersama salah satu pendukung Trump yang membawa spanduk bertuliskan ‘The Silent Majority Stands With Trump’. Keduanya menghadap kamera dan tersenyum lepas.

Hanya saja, publik tanah air langsung mengkritik pertemuan Novanto cs dengan Trump yang dikenal dengan kontroversinya. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengkritik pertemuan itu.

“Itu kan perjalanan dibiayai anggaran negara itu kan perjalanan dinas. Kalau total perjalanan dinas DPR per tahun Rp 256 miliar kalau yang untuk legislasi Rp 123 miliar untuk ke luar negerinya,” kata koordinator bidang advokasi FITRA, Apung Widadi, dalam siaran pers, Jumat (4/9/2015).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif