News
Sabtu, 5 September 2015 - 05:20 WIB

KAMPUS JOGJA : Gapura Kuil Fushimi Inari Kyoto ada di UGM

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa pengunjung saat berfoto di depan Gapura Kuil Fushimi Inari Kyoto yang ada di GSP UGM, Jumat (4/9/2015). (JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

Kampus Jogja, UGM menjadi tuan rumah JJW.

Harianjogja.com, SLEMAN – Ingin melakukan foto diri dengan teman-teman di depan Kuil Fushimi Inari Kyoto tidak perlu ke Jepang. Cukup datang ke Grha Saba Pramana (GSP) Universitas Gajah Mada juga bisa berselfie di depan gapura ini, tepatnya di Festival Jogja-Japan Week (JJW).

Advertisement

Salah satu pengunjung, JJW, Ariani Nur Afanti mengatakan banyak tempat selfie yang bisa diakses di sini. bahkan tidak sedikit stan yang menyediakan landscape atau baju kas Jepang, misalkan Yukata.

“Di sini cukup menarik, banyak tempat yang bisa dijadikan foto selfie. Bahkan ada yang menyewakan baju musim panas Jepang, Yukata. Belum lagi yang menawarkan pemandangan taman bunga sakura,” jelas Ariani di GSP UGM, Jumat (4/9/2015).

Advertisement

“Di sini cukup menarik, banyak tempat yang bisa dijadikan foto selfie. Bahkan ada yang menyewakan baju musim panas Jepang, Yukata. Belum lagi yang menawarkan pemandangan taman bunga sakura,” jelas Ariani di GSP UGM, Jumat (4/9/2015).

Ariani menambahkan tidak hanya hanya tempat untuk foto selfie. Di sini dia juga bisa belajar banyak tentang Jepang. Tidak hanya harajuku atau bahasa Jepang saja, namun ada stan yang bisa dijadikan tempat belajar membuat manga.

“Bahkan ada banyak kerajinan seperti Oshie dan kerajinan lainnya. Kita juga bisa ikutan belajar di sini dan hasilnya bisa dibawa pulang. Benar-benar menarik ada di sini,” kata Ariani.

Advertisement

Salah satu pembuat Oshie di JJW adalah Triatmi. Dia menjelaskan membuat kerajinan Oshie dengan cara mengelem kertas dan gabus dengan lapisan kain warna-warni menjadi beragam bentuk dengan tekstur sesuai desain gambar.

“Nanti bisa jadi bentuk lukisan tiga dimensi. Misalkan bergambar kucing, anjing, wanita jepang berkimono, pohon atau bunga,” jelas Triatmi.

Ketua Panitia Festival Jogja-Japan Week 2015, Fitriani Kuroda mengatakan Oshie hanya salah satu dari 28 jenis kerajinan tangan tradisional Jepang yang ditampilkan di GSP UGM. Setiap pengunjung festival, akan diajak berlatih membuat beragam kerajinan itu.

Advertisement

“Di sini memang ada origami, oshie, kurimie (membuat boneka), kurosiki (merangkai bungkus barang khas jepang) dan kerajinan lainnya. Acara JJW ini akan berlangsung sampai hari Minggu, silahkan datang,” kata Fitriani.

Fitriani menjelaskan festival ini dibuat lebih meriah dari sebelumnya karena tahun ini usia kerja sama siter city antara Jogja dan Kyoto masuk usia 30 tahun. Kali ini, ada 120 kelompok ahli kerajinan dan kesenian tradisional Jepang datang ke festival.

“Mereka dari prefektur Kyoto, Kobe, Iwate, Osaka dan Yamanashi,” tambahnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif