News
Jumat, 4 September 2015 - 20:30 WIB

MUTASI POLRI : Mahfud MD Tentang Buwas: Sudah "Galak", Tapi Dilema Negara

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso (kini Kepala BNN) saat mengunjungi lokasi penggerebekan kantor Pelindo II dan ruang kerja RJ Lino, Jumat (28/8/2015). (Akhmad Mabrori/JIBI/Bisnis)

Mutasi Polri diwarnai digesernya Budi Waseso (Buwas) dari kursi kabareskrim.

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menilai bahwa ada kenaikan kinerja Bareskrim Polri dalam upaya penindakan kasus pidana selama Komjen Pol. Budi Waseso menjabat sebagai Kabareskrim.

Advertisement

Mahfud MD menilai, Bareskrim Polri sudah berani bergerak untuk mengusut dan menindak kasus-kasus besar seperti yang dilakukan oleh lembaga antirasuah KPK. “Ternyata, sesudah mau ‘galak’, berhadapan dengan persoalan ekonomi, dengan pembangunan ekonomi,” ujar Mahfud di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Hal tersebut menurut Mahfud MD, merupakan kondisi dilema bagi negara. Pilihan pemerintah apakah akan mengutamakan penegakan hukum ataukah masalah perekonomian yang saat ini memang sedang membelit Indonesia.

“Apakah kita mau demi pembangunan ekonomi lalu masalah hukum dibiarkan? Saya berharap banyak sama Polri atas langkah-langkahnya selama ini. Lalu sekarang karena ada persoalan ekonomi jadi begini,” tambah Mahfud.

Advertisement

Di sisi lain, Indonesia Corruption Watch (ICW) merasa tak banyak kasus korupsi yang berhasil ditangani Bareskrim Polri. Kasus-kasus tersebut hanya menyentuh permukaan saja, namun tidak mengenai pelaku-pelaku utama korupsi.

“Belum banyak kasus korupsi yang statusnya naik menjadi penuntutan,” ujar Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, Febri Hendri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif