SOLOPOS.COM - Ilustrasi minuman keras atau miras. (Solopos.com-Istimewa)
Miras oplosan kembali menelan korban jiwa, kali ini terjadi di Garut.
Solopos.com, BANDUNG – Enam warga Garut Jawa Barat tewas diduga akibat mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan. Kini jumlah pasien diduga korban miras oplosan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus bertambah menjadi 20 orang.
“Sekarang ada dua lagi, keduanya masih ditangani di IGD,” kata Petugas IGD RSUD dr. Slamet Garut Asep Roni Irianto kepada wartawan, Jumat (4/9/2015).
Berdasarkan data di IGD RSUD Garut pasien yang dilaporkan menenggak minuman keras oplosan sejak 31 Agustus 2015 hingga Jumat sebanyak 20 orang, enam di antaranya meninggal dunia.
Pasien yang meninggal dunia yakni Syamsul, 24, warga Kecamatan Cilawu, Heri, 20, dan remaja inisial Ad, 17, MR, 15, kemudian Yana, 39, dan Cecep, 28, warga Garut Kota, pada Kamis (3/9/2015) dini hari.
Asep menambahkan dua pasien tambahan itu yakni Widi, 18, dan Alan, 29, warga Kelurahan Regol, Kecamatan Garut Kota mengalami gejala sakit sama seperti pasien korban minuman keras oplosan lainnya.
“Gejalanya sama seperti pasien [korban minuman oplosan] yang lain,” kata Asep.
Pasien yang dirawat di RSUD Garut sebelumnya dalam kondisi cukup kritis dengan mengeluhkan sakit kepala dan mual, bahkan ada yang tidak sadarkan diri.
Seluruh pasien mendapatkan penanganan medis seperi dilakukan kuras lambung untuk mengeluarkan racun.
Berdasarkan laporan yang diterima Kepala Seksi Pengamatan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Ade Rohimat, warga tersebut diketahui menenggak minuman keras oplosan yang diracik sendiri terdiri dari minuman energi dicampur dengan alkohol 70 persen.
Mereka mengonsumsi minuman tersebut di dua tempat berbeda, Sabtu, 29 Agustus 2015. Beberapa hari kemudian mereka mengeluhkan sakit hingga harus dibawa ke RSUD Garut.