SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)
Kurs rupiah kian terpuruk dan belum ada tanda-tanda kembali menguat.
Solopos.com, JAKARTA — Kurs rupiah kian melemah dan menyentuh level psikologis Rp14.200/dolar AS. Di pasar spot, rupiah ditutup terdepresiasi tipis 0,01% atau 2 poin ke level Rp14.172/dolar AS.
Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (4/9/2015) rupiah melemah 6 poin atau 0,04% ke Rp14.176/dolar AS. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada level terkuat Rp14.163/dolar AS dan terlemah Rp14.204/dolar AS.
Pelemahan rupiah diperkirakan tak lepas dari tekanan eksternal yang memperkuat dolar. Dolar menguat setelah bank sentral Eropa (ECB) untuk memperluas cakupan program stimulus. Presiden ECB Mario Draghi mengisyaratkan pembuat kebijakan dapat meningkatkan stimulus untuk melawan risiko pertumbuhan lebih lambat.
Putusan itu mendorong indeks dolar naik ke level tertinggi sejak 12 Agustus 2015. “Itu [dipicu] pidato Draghi,” kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities seperti dikutip Bloomberg, Jumat (4/9/2015).
Belum lagi, tekanan masih datang dari AS terkait spekulasi the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga (the Fed Rate) dalam waktu dekat.