Kurs rupiah terus melemah dan menyentuh level Rp14.176/US$.
Solopos.com, JAKARTA – Bloomberg Dollar Index mengemukakan saat dibuka hari ini, Jumat (4/9/2015) rupiah melemah 6 poin atau 0,04% ke Rp14.176/US$.
Sebelumnya, Bloomberg Dollar Index mengemukakan pada Kamis (3/9/2015) rupiah ditutup melemah 33 poin atau 0,23% ke Rp14.170 per dolar AS.
Rupiah melemah saat data tenaga kerja AS meningkat, dan memicu kekhawatiran pasar Federal Reserve akan segera menaikkan suku bunganya.
Fed menggelar Rapat pada 16-17 September 2015.
Dilaporkan JIBI/Bisnis pagi ini, Dolar menguat setelah bank sentral Eropa (ECB) untuk memperluas cakupan program stimulus.
Presiden ECB Mario Draghi mengisyaratkan pembuat kebijakan dapat meningkatkan stimulus untuk melawan risiko pertumbuhan lebih lambat.
Putusan itu mendorong indeks dolar naik ke level tertinggi sejak 12 Agustus 2015.
“Itu (dipicu) pidato Draghi,” kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities seperti dikutip Bloomberg, Jumat (4/9/2015).
NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Jumat (4/9/2015) titik terlemahnya berada di Rp14.172.