SOLOPOS.COM - Ilustrasi kabut asap (Dok/JIBI/Solopos/Antara)
Kabut asap Sumatra kian kronis. Presiden Jokowi meminta kepala daerah tetap berada di daerahnya.
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh gubernur, bupati, dan wali kota di wilayah yang terkena kabut asap tetap berada di daerahnya untuk mengatasi bencana tersebut.
Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, mengatakan seluruh kepala daerah di wilayah yang terkena kabut asap harus bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan yang menjadi penyebab kabut asap.
“Pemerintah daerah bersama TNI, Polri dan masyarakat harus mengerahkan segala kemampuan untuk memadamkan api secepatnya, menjaga keselamatan serta kesehatan warga,” katanya di Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Teten Masduki menuturkan Presiden Jokowi juga meminta pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat akan bekerja sama membuat terobosan dan solusi permanen dari persoalan kabut asap.
Menurutnya, masyarakat harus menyadari pembersihan lahan tidak lagi dapat dilakukan dengan membakar hutan. Polri sendiri akan terus melakukan penegakan hukum kepada seluruh pihak yang terbukti terlibat dalam kegiatan tersebut.
“Polri akan melakukan penegakan hukum kepada semua pihak yang melakukan pembersihan lahan yang mau enaknya saja dengan cara membakar,” ujarnya.
Sekedar diketahui, titik api pada Januari-September 2015 lebih rendah hingga 58% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014. Meski demikian, pemerintah tetap mewaspadai kabut asap yang biasa mencapai puncaknya pada September-Oktober.
Saat ini, pemerintah masih mengandalkan hujan buatan, water bombing, dan pemadaman api di darat untuk mematikan api. Sejumlah pesawat pun telah dikerahkan untuk membantu daerah memadamkan api.