SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (JIBI/Antara//Fikri Yusuf)
Hewan kurban di Kulonprogo mulai diburu, haga sapi mulai Rp17 juta
Harianjogja.com, KULONPROGO – Pemesanan dan pembelian hewan kurban, terutama sapi, mulai ramai. Sapi jenis sapi Jawa banyak diminati warga, baik dari Kulonprogo maupun daerah lain.
Penyedia hewan kurban Angudi Mukti di Pengasih mulai kebanjiran peminat sejak bulan Agustus. Titik Sugianti, selaku pengelola mengatakan, biasanya pembelian hewan kurban akan mulai ramai sepekan menjelang hari H perayaan Idul Adha.
“Pembelinya sudah cukup lumayan untuk saat ini, ada juga yang masih lihat-lihat. Selain dari Kulonprogo, juga dari Bantul, Jogja dan beberapa dari luar daerah,” ujar Titik, Kamis (3/9/2015).
Titik mengatakan, jenis sapi yang cukup diminati saat ini adalah sapi Jawa berwarna putuh. Harga sapi tersebut lebih terjangkau, sehingga banyak konsumen yang mencari. Harga sapi tersebut berkisar dari Rp17 juta sampai Rp20 juta per ekor. Sedangkan, jenis sapi lain seperti Sapi PO dan Limousine, dijual antara Rp20 juta sampai Rp22 juta.
Lebih lanjut, Titik mengungkapkan, sapi-sapi yang dijualnya berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya dari wilayah Jawa dan sekitarnya, tetapi juga ada dari Lampung, Madura hingga Bali. “Tapi untuk yang ada saat ini, sapinya berasal dari Lampung dan Purwodadi,” jelas Titik.
Stok sapi yang ada di kandang Angudi Mukti saat ini berjumlah 22 ekor. Titik mengungkapkan, sudah separuh sapi yang ada di kandang tersebut laku terjual dan siap diantar saat hari H nanti. Sedangkan separuhnya, mulai ramai dipesan dan tidak menutup kemungkinan akan segera terjual dalam waktu dekat.
“Harga sapi itu nanti sudah termasuk perawatan hingga pengantaran ke tempat pemilik atau lokasi penyembelihan,” imbuh Titik.
Perawatan sapi diperhatikan dengan baik oleh penyedia hewan kurban yang baru tiga tahun ini beroperasi. Minggu-minggu ini pemesanan sapi untuk kurban mulai ramai. Untuk itu, pekerja mulai digiatkan untuk melakukan perawatan dan pembersihan kandang agar pembeli nyaman saat memilih sapi yang akan dikurbankan.
“Kami memberikan perawatan dengan baik. Sore seperti ini, sapai-sapi diberi makan tumbuhan yang masih hijau seperti dedaunan. Lalu pagi biasanya dengan jerami. Berat badan sapi harus dijaga dan kandang juga harus bersih. Sapi-sapi ini juga sudah diberi vitamin dengan cukup,” ujar pekerja di penampungan sapi Purwanto.