Soloraya
Jumat, 4 September 2015 - 05:10 WIB

DEMO WARGA WONOGIRI : Puluhan Warga Demo Desak Kades Baturetno Dipecat

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi demonstrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Demo warga Wonogiri menuntut kades Baturetno dipecat dari jabatannya.

Solopos.com, WONOGIRI — Puluhan warga Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri menggelar unjuk rasa ke balai desa setempat, Kamis (3/9/2015). Massa menuntut Kepala Desa Baturetno, Sutardjo, dipecat.

Advertisement

Aksi massa dipicu dari peristiwa yang terjadi Kamis (27/8/2015) , di mana Sutardjo ditemukan berada di rumah warganya, Suprapti, saat sang suami tidak ada di rumah. Saat itu, sepeda motor dinas Sutardjo dimasukkan ke rumah dan pintu rumah dikunci dari dalam.

Namun, tudingan warga dimentahkan Sutardjo. Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, massa datang ke Kantor Desa Baturetno, Kamis sekitar pukul 10.50 WIB. Mereka membawa beberapa poster dan spanduk, di antaranya bertuliskan Hanya Satu Kata Turunkan Kades Bejat dan Warga Baturetno Menuntut Kades Maksiat Dipecat. Aksi berlangsung hingga lewat tengah hari.

Advertisement

Namun, tudingan warga dimentahkan Sutardjo. Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, massa datang ke Kantor Desa Baturetno, Kamis sekitar pukul 10.50 WIB. Mereka membawa beberapa poster dan spanduk, di antaranya bertuliskan Hanya Satu Kata Turunkan Kades Bejat dan Warga Baturetno Menuntut Kades Maksiat Dipecat. Aksi berlangsung hingga lewat tengah hari.

Warga yang berunjuk rasa diterima pejabat Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Baturetno dan Sutardjo. Mereka berdialog di balai desa tersebut.

Pengunjuk rasa diwakili koordinator lapangan, Margono, dan tokoh agama, Iltizamudin, Bambang Wirawan, Bambang Sudarsono, Amin Kodori, dan H. Soudono. Di hadapan muspika, Margono menyatakan jabatan kades menjadi panutan masyarakat sehingga tingkah lakunya harus dijaga.

Advertisement

Bambang Wirawan menilai tindakan kades mencemarkan nama baik Desa Baturetno. Sedangkan Amin Kodori meminta kejadian asusila itu diselesaikan sampai tuntas. “Meskipun masalah ini belum masuk ke ranah hukum karena belum terpenuhi bukti-bukti yang kuat tetapi di mata masyarakat tingkah laku kades melanggar norma masyarakat,” tegas dia.

Massa meminta kades dan anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Baturetno mengadakan pertemuan dengan masyarakat dan Kades Sutardjo harus meminta maaf. Informasi yang diperoleh Solopos.com, peristiwa itu terjadi Kamis pekan lalu sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, Sutardjo berada di rumah Suprapti, warga Dusun Gedawung, Desa Saradan, Kecamatan Baturetno. Sementara suami Suprapti, Sanusi, tidak ada di rumah.

Menanggapi protes warga, Sutardjo menjelaskan Suprapti adalah adik iparnya. Saat itu dia dalam perjalanan menuju Balai Desa Saradan. Tiba-tiba kepalanya pusing sehingga dia mampir untuk tidur di kursi sofa rumah Suprapti.

Advertisement

“Saya minta tolong kepada Suprapti yang masih mencuci untuk membelikan obat hipertensi,” kata dia.

Karena hendak membeli obat, Suprapti lantas memasukkan sepeda motor dinas Sutardjo ke dalam rumah. Suprapti juga mengunci pintu rumah dari dalam. Dia keluar untuk membeli obat lewat pintu belakang.

Saat Suprapti memasukkan sepeda motor dinas dan mengunci rumah, sejumlah warga melihat. Mereka kemudian mendatangi rumah tersebut untuk membuktikan. Ternyata Sutardjo berada di rumah, namun Suprapti tidak ada.

Advertisement

Ketua RT tempat tinggal Suprapti, Sularno, yang mendapat aduan warga menghubungi Sanusi dan Suprapti. Pasangan suami istri itu datang dan melihat warga masih berkerumun di rumah mereka.

Camat Baturetno, Teguh Setiyono, pada kesempatan itu mengatakan masalah Kades Baturetno sudah diselesaikan saat kejadian. “Penyelesaian kekeluargaan dilakukan karena tidak ada bukti-bukti hukum. Tetapi kalau masyarakat menghendaki Kades Baturetno memohon maaf silakan saja dikoordinasikan dengan anggota BPD dan masyarakat,” ujar Teguh.

Hal sama disampaikan Kapolsek Baturetno, Iptu Broto. Kapolsek mengatakan permasalahan Kades Baturetno tersebut sudah selesai secara kekeluargaan. “Tidak ada delik aduan dari keluarga Suprapti dan tidak ditemukan bukti-bukti kuat untuk bisa diproses secara hukum karena saat warga datang, Suprapti tidak ada di rumah,” katanya.

 

Advertisement
Kata Kunci : Demo Warga Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif