Jogja
Jumat, 4 September 2015 - 22:20 WIB

ADIPURA KULONPROGO : PKL Alun-alun Wates Ditertibkan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang kaki lima berjualan di kawasan Alun-alun Wates sisi timur, Kecamatan Wates, Jumat (7/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Adipura Kulonprogo akan diupayakan, salah satunya dengan penataan PKL di alun-alun Wates

Harianjogja.com, KULONPROGO- Pedagang kaki lima yang berdagang di kawasan Alun-alun Wates perlu segera dilakukan penataan. Penataan tersebut diperlukan tidak hanya untuk mempercantik kota tetapi juga sebagai salah satu upaya untuk mendukung Kulonprogo meraih Adipura.

Advertisement

“Penataan PKL diperlukan tidak hanya untuk menciptakan ruang publik itu menjadi rapi dan bersih. Tetapi juga mendukung sarana rekreasi di kawasan Alun-alun Wates,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kulonprogo Krissutanto, Kamis (3/9/2015).

Kris mengatakan, pihaknya berharap penataan PKL, terutama di sisi timur dapat lebih teratur. Dirinya berharap, kawasan itu dilengkapi dengan tempat berteduh semacam tenda. Sehingga, pengunjung alun-alun lebih nyaman berada di sana. Selain itu, jika kawasan itu dapat ditata dengan baik, maka penataan PKL dinilai akan jauh lebih mudah.

Ke depan, penataan PKL tidak hanya sebatas tempat saja. Kris menambahkan, penataan waktu beroperasi para PKL juga perlu diatur. Ketertiban operasional PKL di kawasan tersebut, diharapkan dapat mendukung Kulonprogo untuk dapat meraih Adipura.

Advertisement

“Kami harap, para PKL ini juga nantinya bisa memerhatikan jam operasional. Siang lapak digelar, ketika malam, ya, harus segera bubar. Kalau sudah selesai, kawasan itu juga harus bebas dari tenda,” jelas Kris.

Sementara itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM (Disperindagesdm) Kulonprogo telah berupaya mengajukan bantuan sarana bagi PKL yang ada di Kulonprogo. Kepala Disperindag ESDM Kulonprogo Niken Probo Laras mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan bantuan ke Kementrian Perdagangan. Namun, bantuan yang dapat turun hanya gerobak sebagai alat pendukung bagi para PKL.

“Kami mengajukan tenda, karena di Kemendag, tenda yang disediakan itu sama spesifikasinya untuk seluruh PKL di Indonesia. Sayangnya, kami hanya bisa mendapatkan bantuan gerobak sebanyak 50 unit,” ungkap Niken.

Advertisement

Niken menjelaskan, untuk tahun ini bantuan tenda seperti yang diharapkan masih belum dapat diperoleh. Bantuan tenda sementara ini dialokasikan untuk membantu bencana yang melanda beberapa wilayah di Indonesia.

Lebih lanjut Niken menjelaskan, pengadaan 50 gerobak itu akan dialokasikan untuk para PKL yang berada di kawasan Alun-alun Wates. Saat ini, tercatat ada 30 PKL di sisi selatan alun-alun, tujuh PKL berada di sisi barat dan 25 PKL menempati sisi timur Alun-alun Wates.

“Untuk apa taman dipercantik, kalau PKL tidak ikut ditata. Kami akan berkoordinasi dengan SKPD lain, seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Koperasi UMKM. Karena bagaimanapun juga, kewenangannya ada di dua SKPD itu juga,” jelas Niken.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif