Jogja
Kamis, 3 September 2015 - 17:20 WIB

TOKO MODERN DI KULONPROGO : Koperasi di Kulonprogo Ambil Alih Alfamart

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana Alfamart (JIBI/Bisnis/Dok.)

Toko modern di Kulonprogo mulai diambilalih oleh koperasi

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo telah mengubah tiga toko modern Alfamart menjadi Toko Milik Rakyat (Tomira). Selanjutnya, 11 toko berjejaring berlabel sama juga akan menyusul diambil alih koperasi sebagai Tomira. Meski demikian, kebijakan take over kepemilikan tersebut juga bisa berlaku bagi toko jejaring lainnya.

Advertisement

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Sri Harmintarti mengatakan, Pemkab Kulonprogo sudah mencapai kesepakatan dengan lima dari 11 calon Tomira baru.

“Ini akan menambah tiga Tomira yang sekarang sudah melayani masyarakat di wilayah Bendungan Wates, Jombokan Temon, dan Dekso Nanggulan,” ungkap Sri, Rabu (2/9/2015).

Sri lalu menjelaskan, Alfamart yang direkomendasikan menjadi Tomira adalah toko-toko berjejaring yang melanggar Perda No.11/2011. Dalam aturan tersebut, toko moderen yang berstatus waralaba dan/atau cabang tidak boleh berjarak kurang dari 1.000 meter dengan pasar tradisional.

Advertisement

“Kalau ini terjadi, dia [toko moderen] harus ditutup. Namun, ada kebijakan agar diambil alih koperasi sehingga jadi bukan toko berjejaring lagi,” ucapnya.

Tomira memberikan beberapa keuntungan, khususnya bagi pengembangan produk UMKM. Biasanya produk-produk lokal sangat sulit masuk ke toko berjejaring. Namun hal berbeda terjadi karena Tomira dikelola koperasi. “Namun juga harus tetap dibimbing dulu biar lebih bagus dan terjamin kualitasnya,” kata Sri.

Meski demikian, pihak manajemen Alfamart masih memberikan pendampingan. Hal itu dibutuhkan karena koperasi minim pengalaman dalam bidang manajemen ritel. “Sistem take over kami memang tidak langsung tunai sehingga mereka masih berkepentingan menjaga agar Tomira tidak bangkrut selama masa pelunasan,” jelas Sri.

Advertisement

Sri menambahkan, saat ini memang baru beberapa Alfamart yang sudah dan akan dijadikan Tomira. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya kerja sama dan kesepakatan dengan toko berjejaring lainnya. “Sebenarnya ada peluang dengan jejaring lain. Kami akan mengkajinya,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo berpendapat, Tomira yang dikelola koperasi sangat mendukung kemajuan ekonomi kerakyatan di Kulonprogo. “Ini harus dimaksimalkan, terutama sebagai peluang mengangkat produk-produk lokal,” kata Hasto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif