News
Kamis, 3 September 2015 - 12:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Awas, Wartawan & LSM Abal-Abal Turun ke Desa

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Kamis, 3 September 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Sejumlah kepala desa di Soloraya didatangi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk minta uang terkait pencairan dana desa. Tak jarang mereka mengancam kepala desa.

Advertisement

Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis (3/9/2015). Kabar lain, Calon Wali Kota Solo Anung Indro Susanto mengakui telah membagi-bagikan amplop berisi uang Rp20.000 kepada penghuni Panti Wredha Dharma Bakti, Laweyan, Solo, Senin (31/8) lalu saat melakukan kunjungan di panti tersebut.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Kamis, 3 September 2015;

DANA DESA: Awas, Wartawan & LSM Abal-Abal Turun ke Desa

Advertisement

Sejumlah kepala desa di Soloraya didatangi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk minta uang terkait pencairan dana desa. Tak jarang mereka mengancam kepala desa.

Kepala Desa (Kades) Krikilan, Masaran, Sragen, Sunarwan, mengaku pernah didatangi beberapa orang yang mengaku wartawan dan utusan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Mereka bermaksud menginterogasi dirinya tentang penggunaan dana desa yang diberikan pemerintah pusat.

“Ada dua orang yang datang. Mereka mengaku dari LSM, tapi juga bekerja sebagai wartawan. Mereka ingin bertanya soal berapa dana yang diterima desa dari pemerintah dan bagaimana peruntukannya,” kata Sunarwan kepada Espos, Selasa (1/9).

Advertisement

Saat dua orang itu mulai melontarkan pertanyaan seputar dana desa, Sunarman memotong pembicaraan. Dia meminta keduanya mengeluarkan kartu identitas dan kartu pers. Sunarwan hanya akan melayani permintaan informasi dari warga yang memiliki identitas yang jelas. “Saya meminta mereka menunjukkan kartu identitas dulu, tapi mereka tidak bersedia. Karena saya tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan, akhirnya mereka pergi dengan sendirinya,” kata Sunarwan.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

PILKADA SOLO: Anung Akui Bagi-Bagi Uang

Calon Wali Kota Solo Anung Indro Susanto mengakui telah membagi-bagikan amplop berisi uang Rp20.000 kepada penghuni Panti Wredha Dharma Bakti, Laweyan, Solo, Senin (31/8) lalu saat melakukan kunjungan di panti tersebut.

Hal itu diungkapkan Anung kepada wartawan saat menjenguk tetangganya di Bangsal Melati Lantai III RSUD dr. Moewardi, Rabu (2/9). Anung mengatakan uang yang diberikan kepada penghuni panti itu merupakan oleh-oleh dari pasangan calon nomor satu ini.

“Hla mau dikasih oleh-oleh apa, beliau-beliau ini kan sudah sepuh, makannya juga sedikit dan terbatas. Selain itu, makanannya juga harus dijaga,” kata Anung.

Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas PP PA dan KB) Solo ini juga mengatakan penghuni panti wredha tersebut jauh dari keluarga dan sudah tidak produktif untuk mencari uang. Sehingga, uang bagi penghuni panti sangat berharga dan menjadi barang yang istimewa.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

GURU WIYATA BAKTI: Pemkab Sragen Bagikan Seragam dan Insentif

Sekitar 5.600 guru wiyata bakti (WB) di Bumi Sukowati bakal mendapatkan bantuan seragam dari Pemkab Sragen. Pagu anggaran senilai Rp1,68 miliar disiapkan untuk pengadaan seragam guru WB tersebut. Selain mendapat seragam, seluruh guru WB juga bakal menerima tambahan insentif masing-masing Rp200.000.

Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas), Andang Basuki, mengaku sudah mengadvokasi kepentingan guru WB di Sragen sejak 2010 lalu. Dia menilai, Pemkab Sragen selama ini kurang memberi perhatian kepada kalangan guru WB yang memiliki penghasilan minim.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

TEKNOLOGI KEDOKTERAN: Cryosurgery, Harapan bagi Penderita Kanker Paru

Selama ini tak banyak orang yang tahu jika Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) Kartasura, Sukoharjo, memiliki sebuah alat canggih yang bisa digunakan untuk mengobati pasien penderita kanker paru. Alat itu bernama cryosurgery.

Peralatan yang dibeli tahun 2011 senilai Rp4,25 miliar itu kini tersimpan di ruang CT Scan RSIS. Ketika Espos memasuki ruangan itu Rabu (2/9) malam, tak ada aktivitas apapun. Di ruangan berukuran sekitar 8 meter x 8 meter bernuansa hijau itu terdapat cryosurgery dan alat scanning. Menurut perawat bagian kamar operasi RSIS, Eko Robi Supriyadi, selain di ruang CT Scan terkadang alat itu juga ditaruh di ruang Ultrasonografi (USG).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif