SOLOPOS.COM - Kondisi bagian depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Dusun Ngemplak, Desa Taraman, Sidoharjo, yang baru saja disatroni kawanan perampok, Kamis (3/9/2015). (M Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)
Perampokan Sragen terjadi di SPBU Taraman, Sidoharjo, Perampok menguras hasil penjualan BBM.
Solopos.com, SRAGEN – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Dusun Ngemplak, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen, Kamis (3/9/2015) dini hari tadi dirampok. Empat orang melumpuhkan petugas penjaga malam SPBU, Supardi.
Supardi ditodong pistol. Perampok menguras Rp110 juta uang di SPBU itu. Kepada polisi saat menggelar olah tempat kejadian perkara, Kamis pukul 05.00 WIB, Supardi, 40, mengisahkan sekitar pukul 02.00 WIB, dia bangun dari tidurnya gendak menunaikan salat malam.
Setelah salat, dia memastikan kondisi lingkungan aman. Dia pun melanjutkan tidurnya di sebuah musala di SPBU setempat. Tanpa sepengetahuan dia, empat orang tak dikenal berhasil menyelinap ke kompleks SPBU. Mereka mengenakan penutup wajah dan helm. Dengan kasar, mereka membangunan Supardi dari tidurnya.
“Mereka mengacungkan pistol dan celurit. Saya diminta menyerahkan kunci kantor. Mereka lalu menyekap mulut dan wajah saya dengan lakban. Kedua tangan dan kaki saya juga diikat dengan sarung,” kata Supardi.
Sesekali kawanan perampok itu memukul dan menendang Supardi. Seusai melumpuhkan penjaga malam, dua orang perampok itu mengobrak-abrik isi kantor SPBU. Mereka membongkar pintu ruang pengawas. Di ruangan itu, mereka menemukan uang senilai Rp110 juta.
Uang itu merupakan hasil penjualan BBM mulai Rabu (2/9) siang hingga malam. Setelah menemukan uang, kawanan perampok itu meninggalkan lokasi.
“Pada Subuh, karyawan SPBU bernama Sukirmanto, warga Ngemplak, Taraman, melapor ke Mapolsek Sidoharjo. Setelah itu, kami menggelar olah TKP yang dipimpin langsung Pak Kapolres [AKBP Ari Wibowo],” kata Kapolsek Sidoharjo, AKP Agus Taruna, kepada Solopos.com.