Soloraya
Kamis, 3 September 2015 - 06:00 WIB

PELEMAHAN RUPIAH : Ban Bekas Diburu Konsumen

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menyayat ban bekas

Pelemahan rupiah membuat konsumen beralih ke ban bekas.

Solopos.com, SOLO — Harga ban kendaraan bermotor saat ini cenderung stabil meski terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun, penjualan ban baru mulai berkurang dan berpindah ke ban bekas karena lesunya perekonomian.

Advertisement

Pemilik Shelby Ban, Hogiantoro, mengatakan semenjak pelemahan nilai tukar rupiah belum kulak ban baru. Dia sering mendapat tawaran dari distributor ban untuk membeli ban tapi belum dilakukan karena penjualan turun. Kebanyakan ban dan pelek yang ditawarkan dari importir tersebut juga merupakan produk lama. Importir juga memilih menunggu hingga kondisi stabil supaya tidak banyak merugi.

“Harga ban maupun pelek sampai saat ini masih sama tapi nantinya pasti naik [akibat melemahnya rupiah] mengingat bahan baku ban dan pelek masih impor tapi belum tahu kapan. Namun kalau di akhir tahun siklusnya memang biasanya [harga] naik,” ujarnya di tempat usahanya, Selasa (1/9/2015).

Penurunan penjualan ban baru tersebut mulai terjadi sejak setelah Lebaran dengan penurunan hingga 50% dari biasanya. Hal ini karena masyarakat cenderung menahan untuk membeli ban mengingat hal itu bukan kebutuhan pokok.

Advertisement

Namun, penjualan ban bekas justru meningkat karena konsumen memilih membeli ban yang lebih terjangkau. Dia menerangkan harga ban bekas tersebut adalah Rp20.000-Rp300.000 tergantung ketebalan dan ukuran ban. Namun untuk ban baru harganya mencapai lebih dari Rp1 juta karena merek sangat berpengaruh terhadap harga.

Sales Solo Putra Ban, Rahmawati, mengatakan harga ban cenderung masih normal karena kulak dari distributor juga masih sama. Menurut dia, hingga kini pelemahan rupiah belum berdampak pada harga ban karena beberapa merek internasional sudah memiliki pabrik di Indonesia.

Dia mengakui penjualan saat ini turun jika dibandingkan bulan sebelumnya. Namun hal ini normal mengingat penjualan bulan lalu dipengaruhi dengan adanya momen Lebaran. “Penjualan cenderung normal, naik turun [penjualan] itu kan biasa. Saat ini rata-rata dalam sehari bisa menjual 10 ban mobil,” kata dia saat ditemui secara terpisah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif