Soloraya
Kamis, 3 September 2015 - 05:30 WIB

KESEHATAN MASYARAKAT : 8 dari 100 Perempuan di Sragen Idap Kanker Serviks

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kanker serviks (Googleimage)

Kesehatan masyarakat di Sragen cukup memprihatinkan dengan adanya fakta data 8 dari 100 perempuan mengidap kanker serviks.

Solops.com, SRAGEN — Sebanyak delapan dari 100 perempuan di Sragen mengidap gejala kanker serviks atau leher rahim. Di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat pertama penyakit yang menyebabkan kematian terhadap perempuan.

Advertisement

Hal itu diungkap dalam seminar kesehatan bertema Mengenali Gejala Kanker Serviks dan Pencegahannya di Hotel Surya Sukowati Sragen, Rabu (2/9/2015). Salah satu pembicara, Kepala Puskesmas Plupuh I Any Susilowati mengatakan terdapat lima puskesmas di Sragen yang melayani penanganan kanker serviks. Kelimanya adalah Puskesmas Kalijambe, Plupuh I, Sragen, Kedawung I, dan Ngrampal.

“Lima puskesmas itu juga bertugas memberi pendampingan kepada empat puskesmas lain di sekitarnya. Biasanya tim yang menangani kanker serviks beranggotakan satu dokter dan 4-5 bidan,” kata Any saat ditemui wartawan di sela-sela acara.

Any menjelaskan pemeriksaan terhadap gejala kanker serviks dilakukan dengan jemput bola. Berdasarkan pemeriksaan yang selama ini dilakukan, dia menyimpulkan delapan dari 100 perempuan di Sragen mengidap gejala kanker serviks. Beberapa gejala kanker serviks itu antara lain merasa sakit saat berhubungan intim serta diikuti bercak darah.

Advertisement

Perempuan itu juga mengalami keputihan yang tidak normal, kerap merasakan sakit di sekitar pinggang, dan sakit saat buang air kecil. Perempuan yang mengidap kanker serviks stadium lanjut biasanya mengalami pembengkakan pada bagian paha, penurunan nafsu makan, berat badan tidak stabil, susah buang air kecil, dan mengalami pendarahan spontan.

“Bila sudah positif mengidap kanker serviks, perempuan itu butuh penanganan segera supaya tidak memperparah penyakitnya,” kata Any.

Pembicara lain, Merli Zilawanti, mengatakan setiap perempuan berisiko terinveksi human papilloma virus (HPV) yang menjadi penyebab kanker serviks. Kanker serviks kini menyerang kaum wanita tanpa memandang usia.

Advertisement

“HPV bisa ditularkan melalui skin to skin. Perempuan yang aktif secara seksual berisiko terinfeksi HPV. Adanya luka pada dinding leher rahim berpotensi lebih besar terkena kanker serviks,” kata dokter yang banyak menangani kanker serviks itu.

Merli menekankan pentingnya vaksinasi pada remaja putri untuk menanggulangi kanker serviks. Dia menyatakan kanker serviks merupakan penyakit pembunuh pertama terhadap perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap satu jam terdapat satu perempuan meninggal dunia akibat kanker serviks.

“Di dunia, setiap satu menit, ada satu perempuan yang meninggal dunia karena penyakit kanker serviks,” terang Merli.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif