Jateng
Kamis, 3 September 2015 - 04:50 WIB

KEKERINGAN JAWA TENGAH : Sejumlah Wilayah Selatan di Jateng Alami Kekeringan Ekstrem

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kekeringan Jawa Tengah melanda sejumlah wilayah di bagian selatan yang masuk kategori ekstrem.

Kanalsemarang.com, CILACAP-Sejumlah wilayah selatan Jawa Tengah mengalami kekeringan ekstrem, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.

Advertisement

“Terkait kemarau ini, ada beberapa kriteria di antaranya kekeringan ekstrem dan kemarau sangat panjang,” katanya di Cilacap, Rabu (2/9/2015).

Menurut dia, suatu wilayah masuk kategori kekeringan ekstrem jika lebih dari 60 hari tidak ada hujan, sedangkan kemarau sangat panjang jika dalam kurun 31-60 hari tidak ada hujan.

Dalam hal ini, kata dia, wilayah Cilacap yang mengalami kekeringan ekstrem di antaranya Majenang, Binangun, dan Nusawungu.

Advertisement

Sementara di Kabupaten Banyumas, lanjut dia, kekeringan ekstrem terjadi di Jatilawang dan beberapa wilayah di Banyumas.

“Kekeringan ekstrem juga terjadi di beberapa wilayah Kebumen seperti Klapagading, Ayah, Ambal, dan Pantai Waringin serta sebagian Kabupaten Purworejo dan Wonosobo. Selain Jateng selatan, kekeringan ekstrem juga melanda wilayah utara seperti Brebes,” katanya.

Dia mengatakan bahwa beberapa wilayah Jateng selatan juga mengalami kemarau sangat panjang, antara lain Purwokerto, Purbalingga, dan Banjarnegara.

Advertisement

Pihaknya mendeteksi ada mendung di sejumlah wilayah Jateng selatan seperti Purwokerto dalam dua hari terakhir.

“Kami memang mendeteksi adanya mendung tapi awannya kebanyakan masih menengah dan anginnya masih kencang sehingga turunnya hujan masih agak susah. Memang ada juga daerah yang kadang turun hujan tapi spot-spot dengan intensitas ringan seperti di kota Cilacap,” katanya.

Menurut dia, turunnya hujan dengan intensitas ringan di Cilacap pada pagi hari itu lebih dipengaruhi faktor angin darat dan angin laut, sedangkan di wilayah Baturraden yang kadang terjadi hujan pada malam hari lebih dipengaruhi faktor angin gunung dan angin lembah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif