News
Rabu, 2 September 2015 - 12:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Warga Keluhkan Pelayanan BPJS

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 2 September 2015

Solopos hari ini memberitakan kabar-kabar terkini di Soloraya.

Solopos.com, SOLO – Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Solo saat ini dibanjiri warga yang ingin mencairkan jaminan hari tua (JHT). Namun pelayanan di kantor itu dikeluhkan masyarakat.

Advertisement

Laporan ini menjadi berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Rabu (2/9/2015). Kabar lain, Kalangan buruh di Solo pesimistis penentuan upah minimum kerja (UMK) 2016 mendatang bakal mengakomodasi kepentingan pekerja. Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN) Solo, Hudi Wasisto, mengatakan kondisi perekonomian saat ini tidak berpihak pada kalangan pengusaha.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi hari ini, Rabu, 2 September 2015;

HUT POLWAN: Harus Jadi Contoh yang Tak Menyeramkan

Advertisement

Brigadir Polisi Dua (Bripda) Lydia Ayu Kusumawardhani, 19, memandang dirinya di depan kaca cermin di salah satu ruangan Mapolres Karanganyar, Selasa (1/9). Setelah memastikan topi dan kelengkapan seragamnya sudah rapi, dia pun melangkah ke Jl. Lawu, jalan utama di Karanganyar, siap bertugas mengatur lalu lintas.

Kondisi jalan saat itu padat, didominasi pengendara yang akan berangkat bekerja dan sekolah. Namun, mereka sering melupakan keamanan berkendara. Misalkan saja seorang pelajar yang mengendarai sepeda motor ke sekolah terlihat tidak mengancingkan tali pengikat helmnya. Saat pelajar itu berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah, Lydia langsung menghampirinya.

“Jangan lupa talinya harus di-klik,” kata Lydia sembari mengancingkan tali helm pelajar perempuan itu. “Iya, tadi lupa. Terima kasih,” jawab pelajar itu sambil tersenyum.

Teman satu angkatan Lydia, Bripda Nur Indah Setyowati, 21, mengatakan sebagai abdi negara harus memberikan contoh kepada masyarakat. Sekaligus mencitrakan bahwa polwan tak menyeramkan.

Advertisement

“Salah satu caranya ya begini, turun ke jalan. Polwan itu sahabat masyarakat,” tutur Nur Indah. Kemarin, tanggal 1 September, bertepatan dengan HUT ke-67 Polwan. Untuk memperingatinya 43 anggota Polwan Polres Karanganyar serempak turun ke jalan. Selain membantu mengatur dan mengamankan lalu lintas, mereka juga melakukan sejumlah hal lain sosialisasi ketertiban dan kerja bakti.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

JAMINAN SOSIAL: Warga Keluhkan Lambannya Pelayanan

Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Solo saat ini dibanjiri warga yang ingin mencairkan jaminan hari tua (JHT). Namun pelayanan di kantor itu dikeluhkan masyarakat. Kepadatan di kantor BPJS itu merupakan reaksi setelah pemerintah secara resmi memberlakukan PP Nomor 60 Tahun 2015, mulai Selasa (1/9).

Advertisement

Aturan baru tersebut memungkinkan pekerja yang berhenti kerja, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), atau pindah bekerja ke luar negeri, bisa mencairkan seluruh saldo Jaminan Hari Tua (JHT) selang sebulan setelah tidak bekerja.

Peraturan baru tersebut merupakan revisi pencairan JHT sebelumnya yang mengharuskan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menunggu sepuluh tahun atau berusia 56 tahun untuk bisa mencairkan tabungan pensiunnya.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KESEJAHTERAAN PEKERJA: Buruh Solo Pesimistis UMK 2016 Lebih Baik

Advertisement

Kalangan buruh di Solo pesimistis penentuan upah minimum kerja (UMK) 2016 mendatang bakal mengakomodasi kepentingan pekerja. Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Pekerja Nasional (SPN) Solo, Hudi Wasisto, mengatakan kondisi perekonomian saat ini tidak berpihak pada kalangan pengusaha.

“Melihat kondisi saat ini, kami realistis pengusaha bakal keberatan dengan kenaikan upah yang tinggi. Kami hanya berharap tetap ada kenaikan yang penting kebutuhan standar terpenuhi,” katanya ketika berbincang dengan Espos, Senin (31/8).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KAMPANYE CALON: Mobil Angkutan Dikontrak Rp400.000 untuk Branding

Puluhan angkutan umum perkotaan (angkuta) dan angkutan perdesaan (angkudes) di Bumi Sukowati menjadi ajang berkampanye para pasangan calon. Gambar pasangan calon dipasang di kaca bagian belakang angkuta dan angkudes selama masa kampanye dengan bayaran senilai Rp400.000/mobil.

Ada dua pasangan calon yang menggunakan fasilitas angkuta dan angkudes untuk sarana kampanye alias branding yakni pasangan Agus Fatchur Rahman-Djoko Suprapto (Amanto) dan pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Dedy Endriyatno (Yuni-Dedy).

Advertisement

Dua pasangan calon itu tidak sekadar memasang foto tetapi juga menampilkan jargon kampanye. Joyo, 45, salah seorang sopir angkuta jalur 01 jurusan Pasar Bunder-Terminal Pilangsari, mengaku angkutanya dipasangi gambar Yuni-Dedy. Dia mendapat bayaran Rp400.000/mobil sebagai biaya atas pemasangan bahan kampanye tersebut.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif