News
Rabu, 2 September 2015 - 14:00 WIB

MUTASI POLRI : Ngapain Budi Waseso Dicopot? Kapolri: Belum Tahu

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komjen Pol Budi Waseso (saat masih menjadi Kabareskrim/kiri) mendampingi Kapolri Jenderal Pol Kapolri Jenderal Badrodin Haiti (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/5/2015). Kapolri mengatakan penangkapan penyidik KPK dilakukan untuk melengkapi berkas Novel Baswedan sesuai dengan petunjuk jaksa. (JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)

Mutasi Polri kembali mengundang tanda tanya. Isu Budi Waseso dicopot dari jabatan Kabareskrim menimbulkan spekulasi.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pemberhentian Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso masih dibicarakan di internal Polri. Pemberhentian seorang pejabat tinggi Polri, menurutnya tergantung pada Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.

Advertisement

Nasib Budi Waseso (Buwas), kata Badrodin Haiti, tergantung pada sidang tersebut. “Kan tergantung pada wanjak,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Menurut Kapolri, sejauh ini belum ada calon pengganti Budi Waseso. Hal itu kembali kepada sidang Wanjakti sebagai penentu jabatan seorang perwira tinggi. “Ya kita kan lagi wanjakti. Ya terserah Wanjakti,” ujarnya.

Ditanya mengenai urgensi penggantian Budi Waseso, ia juga belum tahu. “Ya belum tahu, ini kan [Wanjakti] rutin. Kadang-kadang wartawan nanya Kapolda Bali kok kosong lama,” ujarnya. Namun secara umum Kapolri belum menyatakan sikap tentang pemberhentian Buwas tersebut.

Advertisement

Di bawah pimpinan Budi Waseso, kinerja Bareskrim Polri diwarnai pengungkapan beberapa kasus besar. Setelah kasus korupsi penjualan kondensat negara yang melibatkan PT TPPI, Bareskrim kembali membuat kejutan dengan penggeledahan Kantor Dirut Pelindo II, RJ Lino, pekan lalu.

Hal itu pula yang membuat RJ Lino berang. Setelah digerebek, RJ Lino menelepon menteri yang disebut-sebut Kepala Bappenas Sofyan Djalil. RJ Lino yang kecewa mengancam bakal mundur dari jabatannya dan meminta sang menteri untuk melaporkan keluhannya itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif