SOLOPOS.COM - Kenaikan belanja di Liga Premier Inggris (BBC)
Bursa transfer telah resmi ditutup. Klub-klub Liga Premier Inggris jorjoran membeli pemain.
Solopos.com, LONDON – Bursa transfer musim panas ini benar-benar dimanfaatkan oleh klub-klub Liga Premier Inggris untuk memperkuat skuatnya. Sejumlah klub di Negeri Ratu Elizabeth itu jorjoran dalam mengeluarkan dana untuk menambah amunisi baru.
Total belanja tim-tim Liga Premier Inggris mencapai 870 juta poundsterling atau setara dengan Rp18,8 triliun. Angka itu meningkat 4% dibanding bursa transfer musim panas tahun lalu yang hanya 835 juta poundsterling atau Rp18 triliun.
BBC Sport mencatat aktivitas belanja tim-tim Liga Premier Inggris terus meningkat sejak 2012/2013 lalu. Dan capaian 870 juta poundsterling ini telah memecahkan rekor belanja Liga Premier Inggris sepanjang sejarah. Tim yang paling boros di tanah Britania Raya tentu saja ManchesterCity.
Pemain termahal didatangkanCity dari Wolfsburg yakni Kevin De Bruyne dengan mahar 55 juta poundsterling (Rp1,1 triliun). Sedangkan Raheem Sterling yang didatangkan dari Liverpool dibanderol 49 juta poundsterling (Rp1 triliun). Itu artinya, untuk dua pemain saja The Citizens telah merogoh kocek senilai Rp2,1 triliun.
Padahal tim polesan Manuel Pellegrini itu merekrut banyak pemain selain Sterling dan De Bruyne. Mereka juga mendaratkan Nicolas Otamendi dan Fabian Delph. City total telah menghabiskan dana 160 juta poundsterling (Rp3,4 triliun) pada bursa transfer musim panas ini.
Sementara sang tetangga, Manchester United, menghabiskan total 139 juta poundsterling atau Rp3 triliun. Dana tersebut digunakan untuk merekrut nama-nama seperti Anthony Martial, Memphis Depay, Bastian Schweinsteiger, Mateo Darmian dan Morgan Schneiderlin.
Total belanja Liga Premier Inggris itu juga mengalahkan total belanja tim-tim Eropa lainnya. Serie-A Italia tptal hanya menggelontorkan dana senilai 405 juta poundsterling (Rp8,7 triliun), La Liga Spanyol 400 juta poundsterling (Rp8,6 triliun), dan Bundesliga Jerman 290 juta poundsterling (Rp6,2 triliun).
