News
Rabu, 2 September 2015 - 23:30 WIB

BEGAL LAMPUNG : Desa Ini Dikenal Jadi Sarang Begal di Lampung

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Begal Lampung lebih dulu dikenal daripada di Jawa.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Biro Operasi Polda Lampung Kombes Pol. Suhaimin Zainudin mengatakan di Lampung ada sejumlah daerah yang kerap dijadikan tempat persembunyian para pelaku aksi begal.

Advertisement

Dari sekian daerah tersebut, salah satunya adalah Desa Negeri Ratu, Kecamatan Muara Sungkai, Lampung Utara. Tempat persembunyian begal tersebut bahkan sukar dijangkau aparat kepolisian.

Tetapi kini, seiring perjalanan waktu, kepolisian berhasil memasuki tempat tersebut dengan pendekatan persuasif berupa pendekatan sosial kemasyarakatan. Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan pemberantasan begal di Lampung bekerja sama dengan Polda Metro Jaya.

“Sebagian besar sudah kita ungkap jaringannya,” ucapnya di Mapolda Lampung, Bandar Lampung, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Advertisement

Bahwa Lampung disebut sebagai sarang begal, Suhaimin mengaku tak kaget. Istilah begal di Lampung sudah dikenal sejak 20 tahun lalu, jauh sebelum ramai di Jakarta. Namun dia yakin, kondisi Lampung saat ini sudah relatif aman dari aksi begal.

“20 tahun lalu, memang banyak begal di Lampung. Mereka [pembegal] lari ke Lampung, karena ngumpet atau jadi tempat persembunyian mereka,” katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, mengatakan aksi pembegalan dipicu narkoba dan kondisi penerangan jalan yang masih minim. Menurut dia, tak sedikit aksi pembegalan yang berujung pembunuhan berawal dari konsumi narkoba.

Advertisement

Sementara itu, pelaku kerap memanfaatkan para korban yang tak waspada. Karena itu, dia mengimbau kepada warga untuk senantiasa awas terhadap aksi begal dengan menghindari ruas-ruas jalan yang masih minim penerangan. ?

“Kita mengimbau kepada warga kalau malam hari tidak ada lampu penerangan hindari, jangan sendiri. Disini kan penerangannya masih kurang, terus di kampung-kampung jalan masih gelap itu membuat bisa
terjadi begal,” tutur Sulis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif